Liputan6.com, Yogyakarta Association of Resiliency Movement (ARM) Indonesia membuka pendaftaran untuk permohonan penyemprotan disinfektan gelombang ketiga di Yogyakarta. Kegiatan ini gratis untuk penyemprotan di fasilitas umum dan sosial, sedangkan di fasilitas bisnis bisa membayar dana solidaritas secara sukarela untuk subsidi silang pengadaan obat disinfektan.
Pada dua gelombang pertama, perkumpulan berbadan hukum yang bergerak di bidang kebencanaan ini telah menyemprot disinfektan di lebih dari 486 titik. Tidak hanya di Yogyakarta, ARM Indonesia juga menyemprot disinfektan Sleman, Bantul, Gunungkidul, dan Kulon Progo.
Advertisement
Baca Juga
ARM di Yogyakarta berjalan melalui program Jogja Bakoh yang dirilis pertama pada 16 Maret 2020. Setelah dua hari melakukan peracikan obat disinfektan dan pelatihan relawan, ARM langsung terjun ke lapangan untuk melakukan penyemprotan.
"Antusiasme masyarakat sangat tinggi, tidak kurang dari 10 jam setelah penyemprotan disinfektan dibuka, ada 300 surat permintaan yang masuk," ujar Anggun Gunadi, Sekretaris ARM Indonesia sekaligus Komandan Jogja Bakoh, Minggu (19/4/2020).
Ia mengaku sempat merasa kewalahan dan akhirnya menutup permohonan untuk sementara. Tiga hari kemudian, gelombang kedua kembali dibuka.
Kini, ARM Indonesia kembali membuka permohonan penyemprotan disinfektan. Bagi masyarakat yang ingin mengakses layanan ini dapat menghubungi 089676330900 atau mengakses bit.ly/JogjaBakoh.
"Penyemprotan disinfektan kami fokus menyasar ke fasilitas umum seperti sekolah, tempat ibadah pasar, halte, lalu juga fasilitas sosial seperti kantor yayasan sosial, rumah singgah, kampung, pondok pesantren, dan fasilitas bisnis," ucapnya.
Selain penyemprotan disinfektan, Jogja Bakoh memiliki lima program lain, yakni promosi kesehatan melalui poster, membagikan cairan disinfektan, konseling kesehatan bersama dokter-dokter lulusan UGM, konseling psikologi bersama staf pengajar Sekolah Tinggi Psikologi Yogyakarta, dan Community Based untuk pendampingan pangan.