Sukses

Warga Pekanbaru Diminta Diam di Rumah Selama PSBB, Tapi Bantuan Belum Ada

Warga terdampak virus corona (Covid-19) di Pekanbaru selama penerapan PSBB mengharapkan bantuan dari pemerintah setempat.

Liputan6.com, Pekanbaru - Sudah empat hari PSBB di Pekanbaru berjalan tapi belum ada masyarakat menerima bantuan dari pemerintah daerah setempat. Saat ini, warga terdampak virus corona (Covid-19) hanya menerima bantuan dari sejumlah perusahaan dan organisasi masyarakat.

Hingga kini, RT dan RW setempat masih mengumpulkan data penerima masyarakat. Formulir penerima bantuan ini disebar pada 17 April malam atau beberapa jam sebelum PSBB Pekanbaru diberlakukan.

Ada pula RT yang menyambangi rumah warga pada 18 April 2020, dengan alasan pada malam harinya hujan deras. Warga hanya punya beberapa jam mengisi formulir karena sudah harus diserahkan ke RT untuk selanjutnya diteruskan ke RW guna verifikasi.

Di sisi lain, ada pula warga yang menyebut belum ada pihak RT mendata atau menyerahkan formulir.

"Sampai saat ini belum ada menerima bantuan, pendataan juga belum," kata Bangun, warga Jalan Damai, Kecamatan Rumbai, Pekanbaru, Senin, (20/4/2020).

Rosmaniar, warga lainnya berharap bantuan yang belum diketahui bentuknya ini, apakah sembako atau uang tunai, segera turun dari pemerintah. Tidak hanya disebabkan virus corona, hidupnya juga sudah kesulitan sebelum PSBB diberlakukan.

"Sekarang berjualan tidak bisa, anak ada tiga," ucap janda yang tidak bisa berjualan di pasar kaget karena PSBB ini.

Sebelum pemberlakuan PSBB ini, Wali Kota Pekanbaru Dr Firdaus menyatakan sudah menyiapkan anggaran untuk bantuan kepada warga terdampak.

Dia menyebut ada 15 ribu kepala keluarga (KK) miskin di Pekanbaru, ditambah lagi 25 ribu KK warga rentan karena dampak virus corona.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Pekanbaru Chairani menyebut masih menghitung warga penerima berdasarkan formulir yang disebar RT dan RW. Formulir itu tengah dihitung di kecamatan setempat.

"Tanggal 21 baru diserahkan ke kami," ucapnya.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Simak juga video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Gerak Cepat Pihak Lain

Pemerintah Kota Pekanbaru kalah jauh dari sejumlah lembaga swasta, perusahaan ataupun organisasi lainnya dalam hal memberikan bantuan kepada warga terdampak Covid-19. Walaupun tak banyak, bantuan itu diterima gembira oleh masyarakat.

Seperti yang dilakukan perusahaan pialang berjangka, PT Rifan Financindo Berjangka (RBF) Pekanbaru pada Senin siang. Ada 100 paket sembako dibagikan kepada pemulung dan penyapu jalanan.

Bantuan diserahkan di sekitaran Jalan Jenderal Sudirman, Diponegoro, Harapan Raya dan Tuanku Tambusai.

Pimpinan Cabang PT RBF, Liwan, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan kelanjutan dari aksi sosial sebelumnya. Sasaran sebelumnya adalah ratusan pengemudi ojek online.

"Kami berharap ini bisa berkesinambungan terus dan semakin banyak masyarakat yang terbantu. Terutama mereka yang membutuhkan," terang Liwan.

Di sisi lain, Badan Penyuluhan dan Pembelaan Hukum (BPPH) Majelis Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila Kota Pekanbaru membuka posko penggalangan dana dan bantuan sembako untuk masyarakat terdampak virus corona (Covid-19).

Menurut Ketua BPPH MPC Pekanbaru Dedi Harianto Lubis, pandemi Covid-19 membuat ekonomi masyarakat menengah ke bawah kian terpuruk. Ditambah lagi dengan penerapan PSBB di Pekanbaru.

Tidak hanya menyalurkan bantuan, Dedi menyebut pihaknya juga menerima uluran tangan berbagai pihak untuk selanjutnya diserahkan kepada warga terdampak.

"Bisa langsung ke posko di Jalan Kereta Api, Marpoyan Damai, nanti disalurkan ke warga yang sudah didata," kata Dedi didampingi Bendahara BPPH, Zulkifli SH kepada Liputan6.com.

Bagi masyarakat yang tidak bisa keluar rumah untuk terhindar dari penularan virus corona, Dedi menyebut bisa mentransfer ke Bank Central Asia (BCA).

"Rekening Bendahara BPPH Pekanbaru atas nama Zulkifli dengan nomor 0342331252," kata Dedi.

Selain sembako atau uang, bantuan bisa berbentuk masker dan alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis yang menjadi garda terdepan menghadapi Covid-19.

"Bisa juga dalam bentuk alat pencuci tangan ataupun cairan disinfektan," katanya.