Liputan6.com, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, persiapan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah Bandung Raya yang berlangsung 22 April hingga 5 Mei mendatang sudah 100 persen.
Baca Juga
Advertisement
Menurut Emil, petugas dari kepolisian dan TNI pun sudah menyiapkan titik-titik pengamanan. Begitu juga dengan bantuan sosial senilai Rp500 ribu dari Pemprov Jabar yang telah mulai disalurkan supaya dampak sosial dan ekonomi akibat pandemi virus Corona (Covid-19) bisa tertangani.
"Pak Kapolda, Pangdam III Siliwangi, dan jajaran dalam lima wilayah Bandung raya ini sudah menyiapkan titik-titik pengamanan, kemudian persiapan penegakan disiplin bagi yang melanggar," katanya, Senin (20/4/2020).
Emil juga berharap PSBB Bandung raya harus lebih baik dari PSBB di wilayah Bogor, Depok, dan Bekasi (Bodebek).
"Tadi saya sampaikan evaluasi Bodebek ini harus diperbaiki dan hasilnya dijadikan SOP protap Polda Jabar. Supaya Bandung Raya belajar dari Jakarta, belajar dari evaluasi Bodebek, sehingga menghasilkan PSBB terbaik," ucap mantan wali kota Bandung itu.
Selain itu, Emil juga menyatakan PSBB Bandung Raya akan disertai dengan konsistensi rapid diagnostic test (RDT) masif. PSBB di wilayah Bandung Raya akan meliputi Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Sumedang.
Menurutnya, tes masif dapat menunjang keberhasilan PSBB Bandung Raya mengingat tujuan pembatasan sosial tersebut adalah memutus rantai penularan, merawat dan mengobati penderita Covid-19.Â
"Keberhasilan PSBB ini adalah digunakan tes masif bersamaan, sehingga menghasilkan peta persebaran yang bisa dikendalikan. Kita bertekad tim Gugus Tugas Jawa Barat harus menjadi percontohan kesuksesan PSBB," kata Emil.
Begitu hasil uji cepat pemeriksaan Covid-19 keluar, Pemprov Jabar akan menggelar tes melalui pemeriksaan dengan teknik reaksi rantai polimerase (PCR) bagi warga terindikasi positif corona.
"Karena kami punya kapasitas melompat dari 140 sampel per hari menjadi 2.000 sampel per hari, maka tes swab ini akan kita intensifkan di zona PSBB di 10 kota/kabupaten," ucapnya.Â
Emil juga menyatakan Pemprov Jabar berupaya menguatkan kesiapsiagaan menghadapi lonjakan kasus positif Covid-19 dengan menambah 71 rumah sakit rujukan, sehingga total ada 105 rumah sakit rujukan yang tersebar di Jabar.
Selain itu, sejumlah pemerintah kabupaten/kota di Jabar sudau mengalihfungsikan gedung maupun stadion sebagai ruang isolasi.
"Saya laporkan, selain rumah sakit pasien-pasien Covid-19, sudah bergeser ke non rumah sakit. Salah satunya BPSDM Cimahi, kemudian di Cikarang Bekasi, dan tempat-tempat lainnya. Dan ini mengindikasikan kami terus melakukan persiapan-persiapan terkait apa yang kita kategorikan darurat," ujarnya.
Â