Liputan6.com, Pekanbaru - Sudah sebulan lebih Upik kesusahan membeli beras dan kebutuhan dapur lainnya karena terdampak covid-19. Suaminya yang bekerja sebagai buruh bangunan tak bisa lagi bekerja di Pekanbaru.
Untuk menutup kebutuhan lauk, warga Desa Teratak Buluh, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, yang berbatasan dengan Kota Pekanbaru ini memanfatkan sungai sekitar. Suaminya terbilang lihai mencari ikan meski hanya berbekal pancingan.
Advertisement
Baca Juga
Tak jarang, ibu rumah tangga berusia 40 tahun ini meminta beras kepada tetangganya. Kepedulian warga sekitar membuat Upik masih bisa memakan nasi bersama beberapa orang anaknya.
"Tetangga itu kan ada jatah beras karena dia janda, berbagi-bagilah kami beras itu," katanya ditemui wartawan di rumah semi permanennya, Selasa siang, 21 April 2020.
Untuk sayur serta penyedap rasa dari ikan yang didapat, Upik masih bisa memanfaatkan hasil cocok tanam di pekarangan kecilnya. Di sana ada cabai merah dan rawit yang dipetik untuk dimasak di dapur.
"Payah sekarang ini karena corona, suami biasanya bekerja di Pekanbaru sebagai buruh bangunan tapi sudah sebulan berhenti karena keadaan," katanya.
Menerima bantuan beras dari PT Bumi Berdikari Sentosa (BBS), Upik terlihat lega. Dalam beberapa pekan depan akan ada bekal karena memang bantuan dari pemerintah setempat belum terealisasi.
"Masih pendataan, kemarin sudah serahkan KK ke desa. Untung saja ada beras ini, suami tinggal mencari ikan di sungai karena memang itu kerjanya sekarang," jelas Upik.
Upik berharap pandemi covid-19 segera berlalu. Dia ingin suaminya bisa bekerja seperti sedia kala untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga tanpa harus menunggu bantuan lagi.
Warga perbatasan Kampar-Pekanbaru lainnya, Nurman, mengaku bahagia dengan bantuan ini. Dia menyebut saat ini rata-rata warga yang bekerja serabutan menjadi kelompok rentan terdampak covid-19.
Dia menyebut sudah sebulan lebih perekonomian masyarakat berubah drastis karena kekurangan ataupun kehilangan pendapatan.
"Masyarakat terdampak sangat membutuhkan bantuan, terima kasih kepada perusahaan yang telah peduli," kata pria 49 tahun ini.
Simak juga video pilihan berikut ini:
4,5 Ton Beras Tahap Awal
Terpisah, Direktur PT BBS Muhammad Zaki Dartius menyebut ada 4,5 ton beras disalurkan di perbatasan Kampar dengan Pekanbaru ini. Salah satunya, Desa Teratak Buluh dan lainnya Desa Teluk Kenidai.
Ada 397 KK yang menjadi sasaran bantuan setelah pihaknya mendata, bekerjasama dengan aparatur desa dan tokoh masyarakat. Bantuan ini bukan pertama dan terakhir karena dilakukan secara bertahap.
"Sebagai langkah awal dengan harapan pihak lain juga mengikuti untuk membantu masyarakat terdampak covid-19," kata Zaki.
Zaki mengakui bantuan ini memang tak seberapa, tetapi diharap bisa meringankan beban warga dalam memenuhi kebutuhan pokok. Petugas yang membagikan juga diminta tak membuat warga berkerumun dan tetap menjaga jarak.
Untuk itu, beberapa mobil disediakan mengantarkan bantuan secara langsung ke rumah-rumah. Warga terdampak hanya menunggu dari rumah masing-masing.
Selain beras, PT BBS juga memberikan cairan disinfektan untuk Masjid Teratak Buluh. Cairan itu disemprot secara berkala oleh pengurus masjid untuk mencegah penyebaran virus corona.
Kepala Desa Teratak Buluh, Yusniwir mengaku bersyukur dengan adanya bantuan ini. Untuk bantuan dari desa sendiri, dia menyebut masih mendata dan menunggu pencairan dana desa.
Yusniwir menyebut ada 566 KK masyarakat terdampak covid-19 di desanya. Hanya saja, dia tidak tahu kapan bantuan itu terealisasi dan berharap secepatnya dilakukan.
"Makanya Alhamdulillah dengan adanya bantuan dari perusahaan, semoga bermanfaat dan masyarakat membutuhkan terbantu," katanya.
Advertisement