Sukses

Cincin Melingkari Matahari di Atas Masjid Sanana, Pertanda Baik dari Maluku Utara

Fenomena unik di atas menara Masjid Raya Sanana Maluku Utara ini diyakini warga merupakan pertanda baik.

Liputan6.com, Kepulauan Sula - Fenomena unik berupa cincin melingkari matahari yang jarang terjadi di wilayah tropis Maluku Utara, membuat sebagian warga di kota Sanana, senang.

Pemandangan alam ini terjadi kurang lebih 1 jam, pada Selasa (21/4/2020) siang, sekitar pukul 13.00 hingga 14.20 WIT, di Sanana, Kabupaten Kepulauan Sula. Warga setempat senang karena terjadi di atas menara Masjid Raya Sanana.

Algajali Fataruba, warga Desa Falahu, Kecamatan Sanana, mengaku senang saat melihat fenomena alam tersebut terjadi tepat di atas Masjid Raya Sanana. Meski begitu, pemandangan ini baru pertama kali dilihatnya.

"Iya, terjadi tadi siang (matahari) seakan dilingkari cincin dan tepat di atas menara masjid,” ucap Algajali, ketika dihubungi Liputan6.com, melalui via telepon, di Ternate, Selasa sore.

Algajali menyatakan, fenomena alam tersebut menurut anggapan warga setempat merupakan pertanda baik. Meski begitu, sebagian beranggapan bahwa kalau fenomena alam itu pertanda buruk.

"Tapi sebagian besar bilang pertanda baik karena terjadi saat memasuki bulan puasa (Ramadan 1441 Hijriah)," lanjut dia.

"Apalagi saat ini warga juga dihadapkan dengan ancaman penularan wabah Corona, jadi bagi warga di sini sebagian besar bilang, ini sudah pertanda baik kalau virus Corona akan hilang di bulan puasa," kata Algajali.

 

Saksikan Video Pilihan Ini

2 dari 2 halaman

Penjelasan BMKG

Pengamat Cuaca BMKG Kepulauan Sula, Ikmal Zainudin menjelaskan, pemandangan alam tersebut merupakan fenomena optis. Ini terjadi karena ada pembiasan sinar mahatari oleh awan tinggi yang mengandung beberapa uap air dan butiran debu es.

“Ini fenomena biasa, tidak ada hubungannya dengan kejadian lain,” jelas Ikmal.

Ikmal mengemukakan, fenomena optis saat terjadi memang sering mengeluarkan perpendaran sinar berupa lingkaran cahaya di sekitar matahari maupun bulan.

“Jadi ini hal biasa dan normal bagi kehidupan kita,” sambung dia.