Sukses

Kisah Penghuni Pertama Karantina Covid-19 Bisa Pulang Diantar Wali Kota Solo

Wali Kota Solo mengatar pulangnya penghuni pertama karantina yang telah selesai menjalani karantina di Graha Wisata Niaga Solo.

Liputan6.com, Solo - Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo mengantar penghuni rumah karantina di Graha Wisata Niaga, Syaiful Qomar pulang ke rumahnya, 21 April 2020. Syaiful merupakan penghuni pertama rumah karantina mandiri yang disiapkan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo untuk menampung para pemudik yang nekat pulang ke Solo. Karantina itu dilakukan untuk mencegah penularan virus corona Covid-19 melalui para pemudik yang pulang kampung.

Wali Kota Solo yang akrab disapa Rudy menjemput Syaiful di rumah karantina yang terletak di kawasan Sriwedari, Solo. Sebelum meninggalkan karantina, pemudik pertama yang dikarantina itu harus melalui proses pemeriksaan medis terlebih dahulu untuk mengetahui apakah yang bersangkutan bebas dari corona Covid-19.

Setelah itu, Syaiful langsung masuk ke dalam mobil Toyota Hiace yang disiapkan Pemkot Solo. Kemudian menyusul Wali Kota Solo ikut masuk ke mobil tersebut untuk mengantarkan hingga ke rumahnya di Banyuanyar, Banjarsari, Solo.

Setibanya di rumah, keluarga Syaiful dan warga sudah menunggu bersama dengan Lurah Banjarsari, Ketua RT dan Ketua RW. Wali Kota Solo pun keluar terlebih dulu dari dalam mobil, selanjutnya disusul Syaiful.

Simak Video Pilihan Berikut:

2 dari 3 halaman

Hindari Dikucilkan

Rudy pun mengatakan tujuannya ikut mengantar Syaiful pulang ke rumahnya supaya warga tidak mengucilkannya. Pasalnya, orang yang dikarantina di Graha Wisata itu sudah distigma orang dalam pemantauan (ODP) oleh masyarakat.

"Sehingga setelah diperiksa dan dikarantina selama 14 hari setelah selesai dikembalikan ke rumahnya dengan kondisi yang sehat. Jadi, warga tidak boleh mengucilkannya," kata dia.

Lantas, Rudy pun menjelaskan pemudik yang telah menjalani karantina dipastikan tidak terpapar virus corona Covid-19. Kalaupun terdapat pemudik yang terpapar maka tempat karantinanya berbeda, tidak di Graha Wisata Niaga.

"Kenapa saya keroyo-royo ngeterke (berusaha meluangkan waktu untuk mengantar) karena masyarakat biar percaya jika Mas Syaiful tidak terpapar virus corona. Selesai karantina dikembalikan ke keluarga," ucapnya.

3 dari 3 halaman

Nyaman Selama Karantina

Sementara itu, Syaiful mengatakan awalnya tidak tahu-menahu jika para pemudik dari luar kota yang pulang ke Solo akan dikarantina. Tak pelak, ia pun mengaku kaget ketika oleh warga diminta untuk mejalani karantina di Graha Wisata Niaga.

"Awalnya ada rasa deg-degan mau diapain karena yang pertama masuk ke sana itu saya," kata dia.

Hanya saja setelah menjalani masa karantina tersebut, Syaiful justru merasa nyaman karena berbeda dengan apa yang dibayangkan saat akan masuk karantina. Bahkan, semakin hari kian semakin bertambah teman yang sesama pemudik dikarantina di tempat itu.

"Asyik-asyik saja di sana (karantina) karena sudah seperti saudara semua. Enak-enak saja dikarantina," akunya.

Setelah pulang dan berkumpul dengan keluarga, Syaiful mengatakan untuk fokus di rumah dulu lantaran pihak medis memintanya untuk tidak keluar rumah dulu selama sepekan.

"Tim medisnya ngomong di dalam rumah saja, tidak keluar-keluar," ucapnya.