Liputan6.com, Mamuju - Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam lingkup Pemprov Sulawesi Barat punya cara tersendiri menangani dampak Corona Covid-19. Para ASN patungan untuk mendanai penyediaan 3.400 paket sembako untuk dibagikan ke warga yang membutuhkan di enam kabupaten.
Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Sulawesi Barat Amujib mengatakan, dana yang digunakan untuk menganggarkan pengadaan ribuan paket itu ke kelurahan bersumber dari patungan Pejabat Eselon II dan III. Ditambah dengan sumbangan dari Eselon IV yang punya uang berlebih atau yang mau menyumbang.
"Pengadaan paket bahan pokok ini khusus kelurahan, mengingat untuk desa sudah akan dibantu melalui program dari dana desa yang akan dikoordinir pemerintah kabupaten," kata Amujib kepada Liputan6.com, Selasa (21/4/2020).
Advertisement
Baca Juga
Kepala Dinas Perdagangan, Industri, Koperasi dan UMKM (Perindakop) Sulawesi Barat Amir Maricar menambahkan, pembagian paket sembako itu menyasar 72 kelurahan. Khusus untuk Mamuju Tengah yang belum punya kelurahan, Pemprov tetap akan memberikan bantuan.
"Untuk Mamuju Tengah, khusus untuk desa yang berada dalam lingkup perkotaan," ujar Amri.
Tentunya warga yang akan dibantu di desa dalam kota adalah warga yang non-PKH yang sama sekali belum tersentuh bantuan pemerintah. Dia menyebutkan, sebanyak 3.400 paket yang dananya bersumber dari patungan pejabat Pemprov Sulbar.
"Untuk mencukupi 72 kelurahan ditambah dua desa di pekotaan Mamuju Tengah, maka Disperindagkop meganggarkan pengadaan untuk 11.400 paket bahan sembako. Nilainya per paket itu Rp150 ribu," jelas Amri.
Sementara itu, Gubernur Sulawesi Barat Ali Baal Masdar berharap bantuan sembako ini dapat meringankan beban warga ditengah Covid-19. Ia bersama jajaran pejabat struktural berpencar membagikan sembako kepada warga di tujuh kelurahan di Mamuju Selasa, 21 April 2020.
"Untuk baru tahap pertama, setiap kelurahan mendapatkan 200 paket dan dimulai di Mamuju," kata Ali Baal.
Simak video pilihan berikut ini:
575 desa dapat BLT
Ali Baal mengungkapkan, bantuan sembako untuk 575 desa di Sulawesi Barat juga akan mendapat Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang bersumber dari Dana Desa. Penyaluran akan dilakukan setelah data penerima BLT Rampung di tiap kabupaten.Diketahui BLT merupakan program bantuan yang akan dijalankan selama tiga bulan.
"Di mana para penerima akan mendapatkan uang tunai Rp600 ribu setiap bulan, mulai April hingga Juni. Sasarannya adalah masyarakat non PKH. Selain itu, pemprov pun akan mengintervensi desa-desa terpencil melalui program Marasa," ungkap Ali Baal.
Kepala Dinas Sosial Sulawesi Barat Bau Akram Da'i menyampaikan, bantuan dari pemerintah pusat dalam bentuk Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sebanyak 91 ribu rumah tangga sasaran. Sedangkan, bantuan hibah dari Kementerian Sosial menganggarkan BLT untuk 75 ribu KK.
"Itu berarti DTKS yang akan dibantu Pemprov Sulbar akan memenuhi dari semua unsur, yaitu bantuan langsung dalam bentuk sembako maupun BLT," kata Bau Akram.
Melalui video conference, Bau Akram meminta dinas sosial kabupaten untuk secepatnya menindaklanjuti surat dari Kementerian Sosial terkait permintaan data, sehingga proses pemberian BLT tersebut dapat segera dilaksanakan. BLT akan diterima langsung oleh masyarakat melalui Kantor Pos dan Himpunan Bank-Bank Negara (Himbara) yang ada di Sulawesi Barat.
Advertisement