Sukses

Kisah 6 ABK KM Dobonsolo Tertahan di Jayapura Karena Corona

Dari hasil 6 PCR, baru diketahui 1 PCR terkonfirmasi positif COVID-19.

Liputan6.com, Jayapura - Enam orang anak buah kapal (ABK) KM Dobonsolo terkonfirmasi positif COVID-19 dari hasil rapid test yang dilakukan Satgas COVID-19 Kota Jayapura.

Ke-6 orang ABK bersama 99 ABK KM Dobonsolo lainnya merapat di Pelabuhan Jayapura, untuk mengantar 30 kontainer bahan makanan dan kebutuhan lainnya bagi warga setempat pada Senin malam (21/4/2020). Kapal ini berlayar dari Jakarta, Surabaya, dan Makassar tanpa membawa penumpang.

"Dari hasil 6 orang yang dinyatakan positif COVID-19 melalui rapid test, lalu dilakukan PCR siang tadi dan diketahui hasilnya kembali positif untuk 1 orang. Sementara 5 PCR lainnya masih menunggu hasil pemeriksaan," jelas Rustan, Selasa (21/4/2020).

Saat ini, untuk mencegah penyebaran corona, ke-6 orang ABK diisolasi di dalam kamar yang diawasi oleh tim medis dan petugas pelabuhan.

Rustan memastikan apapun hasil PCR dari 6 ABK ini akan tetap dilakukan isolasi 14 hari, guna mencegah penyebaran corona.

Hingga kini, KM Dobonsolo masih tertahan di Pelabuhan Jayapura menunggu hasil PCR 5 ABK lainnya yang belum keluar. Seharusnya KM Dobonsolo melanjutkan perjalanannya kembali ke Jakarta pada Selasa pagi tadi.

Sementara itu, Juru bicara Satgas COVID-19 Papua, dokter Silwanus Sumule meminta kepada KKP agar tidak hanya memeriksa ABK dari kapal putih atau kapal Pelni saja, namun juga dilakukan kepada ABK dari semua kapal yang sandar di Pelabuhan Jayapura.

"Termasuk barang-barang yang baru turun dari kapal, harus dilakukan penyemprotan disinfektan. Virus ini juga menempel pada barang-barang," jelasnya.

Hingga Selasa malam, data terakhir dari gugus tugas COVID-19 Kota Jayapura tercatat kasus positif COVID-19 mencapai 31 kasus, dimana 16 pasien dalam perawatan, 12 pasien sembuh dan 3 pasien meninggal dunia.

Sebelum KM Dobonsolo, Pelni bersama Pemprov Papua  juga mendatangkan KM Ciremai yang memuat 41 kontainer berisikan bahan pangan.

Hal ini perlu dilakukan untuk menjaga stok bahan pangan di Papua selama pandemi COVID-19. Apalagi Papua telah menutup akses jalur masuk baik melalui laut maupun udara.

<p><strong>**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan <a href="https://www.liputan6.com/donasi/177995/sembuhdaricorona" target="_blank" rel="nofollow">klik tautan ini</a>.</strong></p>

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: