Liputan6.com, Palembang - Terkuaknya kasus dua warga kelaparan yang terlantar di Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan (Sumsel), akhirnya mendapat respon Pelaksana tugas (Plt) Bupati Muara Enim Juarsah.
Kedua warganya tersebut yaitu DA (23) dan RM (21), mengalami keterbelakangan mental. Mereka diasuh oleh orang adik kandungnya dan orangtua angkat.
Advertisement
Baca Juga
Juarsan mengatakan, dua orang warganya dalam video berdurasi 25 detik tersebut adalah yatim piatu. Mereka berdua tinggal di Desa Sebau, Kecamatan Gelumbang, Kabupaten Muara Enim.
Menurutnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muara Enim sama sekali tidak tutup mata. Terlebih kepedulian pemerintah sudah ditunjukkan sejak 2015, yaitu dengan rutin memberikan bantuan.
“Saya ingin meluruskan jika tidak benar tuduhan bahwa, Pemkab tidak perduli, menelantarkan dan tidak memberikan bantuan,” katanya, Rabu (22/4/2020).
Pemkab Muara Enim selama ini telah memberikan perhatian kepada keluarga tersebut. Pada 2015, Pemkab Muara Enim melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), melakukan bedah rumah untuk kedua anak itu, serta memberikan bantuan listrik gratis.
Di tahun 2017, DA dan RM mendapat bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dari Dinas Sosial. Bahkan di tahun 2019, Pemkab Muara Enim kembali memberi bantuan yang disalurkan, melalui program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) berupa kartu sembako.
Keduanya juga mendapat bantuan dari program Bantuan Langsung Tunai (BLT) Yatim Piatu. Serta memegang kartu Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS).
“Anak tersebut terlihat kurus kering, itu bukan karena diagnosa stunting, tetapi sakit tidak ada yang ngurusnya. Untuk saat ini, kedua anak tersebut sudah di rujuk ke RSUD Muara Enim untuk pengobatan secara intensif,” katanya.
Punya Saudara Lain
Pemkab Muara Enim pun terus memantau perkembangan kedua warganya. Bahkan tidak menutup kemungkinan, jika kedua anak yatim tersebut akan diasuh dan dirawat Pemkab Muara Enim.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Muara Enim Bakti menuturkan, kedua warga tersebut memiliki dua saudara lain.
Namun salah satu saudaranya sudah di adopsi warga di Desa Sebau Kabupaten Muara Enim Sumsel. Sedangkan saudara lainnya tetap mengurusi DA dan RM di rumah tersebut.
"Karena mereka cacat mental, ada perwakilan dari pihak keluarganya yang menerima bantuan tersebut. Kedua orangtuanya sudah lama meninggal dunia,” ujarnya.
Advertisement