Sukses

Kementerian Agama di Papua Mengganti Metode Cara Melihat Hilal

Rencana akan dilakukan di Pantai Holtekamp Jayapura. Tidak lagi berkelompok dan tetap mematuhi aturan pemerintan dalam pencegahan corona.

Liputan6.com, Jayapura – Kementerian Agama Kantor wilayah Papua meniadakan tradisi melihat hilal secara berkelompok yang biasa dilakukan jelang ramadan.

Tahun lalu prosesi melihat hilal dilakukan di Pantai Lampu Satu Merauke. Tahun ini, proses melihat hilal akan dilakukan secara individu dan kasat mata.

Husnul Yaqin, dari Kementerian Agama Kantor wilayah Papua menuturkan di tengah pandemi Covid-19 membuat metode proses melihat hilal hanya dilakukan oleh 4 orang dengan kasat mata.

“Rencana akan dilakukan di Pantai Holtekamp Jayapura. Tidak lagi berkelompok dan kami tetap mematuhi aturan pencegahan corona, misalnya jaga jarak, pake masker dan lainnya,” katanya, Kamis (23/4/2020).

Walau begitu, untuk menuju ke Pantai Holtekamp harus meminta ijin kepada pemerintah dalam hal ini Satgas Covid-19 Kota Jayapura atau kepolisian setempat. Ini berkaitan dengan waktu pembatasan sosial di tengah pandemi corona.

Kata Husnul, untuk menuju ke Holtekamp bisa saja dilakukan, karena masih siang hari, tapi untuk pulangnya, pasti banyak jalan yang sudah ditutup, karena pembatasan aktivitas warga.

“Pembatasan sosial di Kota Jayapura hanya diperbolehkan sampai pukul 18.00 WIT. Sementara perjalanan ke Holtekamp membutuhkan waktu lebih dari itu. Makanya, kami masih membicarakan kembali rencana ini,” jelasnya.

Walau begitu, Husnul menyebutkan jika hari ini bulan terlihat 2 derajat di Jayapura Papua, maka untuk wilayah barat akan terlihat 4 -5 derajat.

“Semakin ke barat, maka bulan akan semakin besar dan ini menandakan puasa diperkirakan akan terjadi esok hari, Jumat (24/4/2020),” kata Husnul.

Saat pandemi corona COVID-19, warga Papua tetap bisa melaksanakan salat tarawih di rumah masing-masing, sesuai dengan maklumat yang telah dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).

“Termasuk dalam melakukan silaturahmi di bulan ramadan, tetap dilakukan lewat teknologi yang saat ini serba canggih, bisa menggunakan sejumlah aplikasi, telepon atau media sosial lainnya,” katanya.

Simak video pilihan berikut ini: