Liputan6.com, Palembang - Rumah mewah di BTN Air Paku Kecamatan Lawang Kidul Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan (Sumsel), dipadati oleh para aparat kepolisian, pada hari Minggu (26/4/2020).
Kedatangan para polisi itu, karena telah ditemukan sesosok tubuh wanita tanpa busana yang meninggal dunia di dalam rumah mewah tersebut.
Korban yang meninggal dunia tersebut ternyata adalah MA (33), warga Jalan Saili Desa Tegal Rejo Kecamatan Lawang Kidul Kabupaten Muara Enim Sumsel.
Advertisement
Baca Juga
Ibu tiga orang anak tersebut, ditemukan meninggal dunia di kediaman mewah orangtuanya oleh para warga.
Kondisi tubuh MA sendiri penuh dengan luka lebam dan ditemukan terkapar di dalam kamar kosong di rumah mewah tersebut.
Bibi korban Diah mengatakan, sehari sebelum ditemukan meninggal dunia, MA datang ke rumah Diah di Kabupaten Muara Enim.
MA sendiri bercerita jika dia kembali terlibat keributan mulut dengan suaminya RW (32). Hubungan buruk MA dan suaminya sudah kerap didengar oleh keluarga MA.
"Sering ribut parah, RW juga sering main tangan. Sebenarnya MA sudah tidak tinggal di rumah orangtuanya. Rumah itu sudah lama kosong dan tidak dihuni," katanya.
Kamar rumah mewah yang menjadi saksi bisu kematian MA sendiri, dulunya merupakan tempat tidur ayah korban di Kabupaten Muara Enim Sumsel.
Diah pun merasa ada kejanggalan atas kematian keponakannya. Karena RW mengaku kepada polisi, jika istrinya meninggal dunia karena gantung diri.
"Kami bingung, kenapa tiba-tiba RW dan MA ada di sana, karena rumah itu sudah lama ditinggal mereka," ucapnya.
Ramon, suami Diah pun tidak menyangka jika keponakannya meninggal dunia dengan cara yang tidak lazim dan mengenaskan.
Dia juga tidak mempercayai pengakuan RW tentang aksi gantung diri MA. Karena pengakuannya berbeda dengan kondisi keponakannya yang ditemukan penuh banyak luka.
"Bisa dilihat sendiri, di kamar tersebut tidak ada tanda-tanda bisa gantung diri. Di tubuh keponakan saya juga, tidak ada tanda-tanda orang gantung diri. Seperti lidah terjulur atau mengeluarkan kotoran dari anusnya, ini sangat tidak masuk akal," ujar warga Kabupaten Muara Enim ini.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Lakukan Tes Urine
Anggota keluarga korban berharap, pihak kepolisian di Kabupaten Muara Enim Sumsel bisa mengusut misteri kematian MA.
Kapolres Muara Enim, AKBP Donni Eka Saputra melalui Kapolsek Lawang Kidul AKP Azizir Alim mengungkapkan, dugaan sementara MA meninggal dunia karena gantung diri.
Dugaan tersebut juga berdasarkan keterangan dari suami korban. Namun tim Polres Muara Enim Sumsel masih akan menyelidiki kebenarannya.
"Kita masih melakukan penyelidikan, karena ada dugaan korban tewas bukan gantung diri tapi dibunuh," katanya.
Anggota Polres Muara Enim juga sudah mengamankan RW, untuk terus dimintai keterangan. Serta mereka memeriksa beberapa saksi di lapangan.
RW juga akan melakukan tes urine, untuk mengetahui apakah suami korban dalam pengaruh obat-obatan terlarang atau tidak.
"Karena seperti yang kita lihat banyak hal janggal yang kita temukan, yang pasti kasus ini masih kita usut," ucapnya.
Advertisement
Kasus KDRT Sebelumnya
Sebelumnya, di tahun 2016 lalu, RW pernah berurusan dengan pihak kepolisian di Kabupaten Muara Enim Sumsel.
RW ditangkap polisi karena menganiaya istrinya MA, dengan cara menabrak dan memukul istrinya di depan rumahnya, pada hari Sabtu (8/11/2016).
Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) tersebut dilakukan RW ke korban, diduga karena MA melarang suaminya keluar rumah. Karena MA menduga suaminya pergi ke tempat hiburan malam dan punya Wanita Idaman Lain (WIL).
Saat menghalangi laju sepeda motor suaminya, RW lantas menabrak kaki istrinya. Sang istri yang kesakitan, spontan langsung melemparkan kunci gembok ke arah suaminya.
Tak terima dengan perlakukan istrinya, RW langsung memukul korban di bagian wajahnya. MA pun kembali terluka di bagian wajahnya.
Suami MA langsung kabur meninggalkan istrinya, sedangkan MA masuk ke dalam rumah dengan kondisi kaki pincang dan darah mengucur dari hidung korban. Keluarga korban pun langsung melaporkan KDRT tersebut ke Polsek Lawang Kidul Kabupaten Muara Enim Sumsel.