Liputan6.com, Kupang- Kepala Dinas Perhubungan Nusa Tenggara Timur (NTT) Isyak Nuka, mengatakan, 75 warga Pulau Sumba, yang sempat telantar di Pelabuhan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), akhirnya bisa dipulangkan ke daerah asal.
"Mereka sudah diangkut Kapal Motor Egon dan sudah tiba di Sumba," ungkap Nuka, kepada wartawan, Sabtu (25/4/2020).
Advertisement
Baca Juga
Puluhan warga itu berasal dari empat kabupaten di Pulau Sumba. Untuk warga Sumba Barat Daya dan Sumba Barat serta Sumba Tengah, diturunkan di Pelabuhan Waikelo, Sumba Barat.
Sedangkan warga lainnya yang berasal dari Kabupaten Sumba Timur, diturunkan di Pelabuhan Waingapu.
Proses pemulangan warga Pulau Sumba itu, kata Nuka, sama seperti pemulangan warga NTT lainnya melalui Pelabuhan Sape, Kabupaten Bima, NTB, beberapa waktu lalu.
Untuk warga NTT yang tertahan di Pelabuhan Sape, Bima, beberapa waktu lalu, lanjut Nuka, juga sudah dipulangkan ke kampung halaman mereka.
Mereka juga melalui pemeriksaan rapid test, terutama kepada mereka yang memiliki gejala klinis Covid-19.
Jika hasilnya non reaktif, kata Nuka, maka akan diizinkan masuk ke NTT.
"Jadi, sudah ada kesepakatan antara kita dengan pemerintah NTB untuk pencegahan Covid-19,"ujar dia.
Kebijakan yang diambil Pemprov NTT, kata Nuka, sesungguhnya hanya untuk mencegah penyebaran Covid-19 di Provinsi NTT.
Dia berharap kebijakan yang diambil Pemprov NTT ini dapat dimengerti dan dipahami oleh masyarakat NTT.
Â
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Simak juga video pilihan berikut ini:
Diberhentikan dari Pekerjaan
Sebagian besar warga NTT ini merupakan orang dewasa dan anak-anak yang berasal dari Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, yang bekerja di Bali sebagai buruh bangunan.
Salah satu warga, Waengapu Gabrielus Kaha (50) mengatakan, kepulangannya karena sudah tidak ada yang bisa dikerjakan di Bali. Semua proyek bangunan tempat dia bekerja tutup dampak dari wabah Covid-l9.
"Mau bagaimana lagi, kita harus pulang, di sana sudah tidak ada kerjaan lagi ditutup karena virus corona ini. Kita mau makan apa di sana (Bali)," kata Gabriel.
Gabriel bahkan harus meminta keluarganya dari kampung halamannya untuk mengirimkan uang untuk pulang ke Sumba.
Kendati demikian, Gabriel bersyukur karena pemerintah NTB mau menanggung makan mereka selama empat hari di Lembar.
Senada dengan Gabriel, Turki (26) yang juga sebagai buruh bangunan menyampaikan, persediaan uangnya sudah menipis.
Turki terpaksa minta keluarganya untuk mengirimkan uang.
"Ini uang hampir habis, minta dikirimin sama keluarga," kata Turki.
Turki mengaku kaget, ketika ada informasi bahwa dirinya dan berasma warga lainnya tudak diperbolehkan masuk karena Covid19.
Advertisement