Sukses

Upaya Penyelamatan Ratusan Satwa di Medan Zoo Saat Pandemi COVID-19

Kebun Binatang Medan atau Medan Zoo kehilangan pendapatan sejak tutup sementara pada 23 Maret 2020.

Liputan6.com, Medan - Kebun Binatang Medan atau Medan Zoo kehilangan pendapatan sejak tutup sementara pada 23 Maret 2020. Kebun binatang yang terletak di Kelurahan Simalingkar B, Kecamatan Medan Tuntungan, Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut) tutup sementara terkait virus Corona COVID-19.

Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Medan, Akhyar Nasution mengatakan, Pemerintah Kota (Pemko) Medan akan memberikan anggaran kepada Medan Zoo. Pemberian anggaran melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Medan.

"Ditanggung Gugus Tugas karena ini terdampak COVID-19," kata Akhyar, Kamis (30/4/2020).

Dia mengungkapkan, Medan Zoo memerlukan biaya sekitar Rp100 juta setiap bulan untuk perawatan, termasuk pemberian makanan sekitar 270 satwa berbagai jenis.

Kebutuhan biaya akan dianggarkan, karena merupakan tanggung jawab pemerintah. Sebab selama ini pemasukan Medan Zoo hanya mengandalkan penjualan tiket.

"Apalagi hewan-hewan tersebut adalah hewan konservasi," ujarnya.

Selama ini Medan Zoo dikelola Perusahaan daerah (PD) Pembangunan. Karena tidak beroperasional selama pandemi COVID-19, terjadi penurunan pendapatan dan diambil alih oleh Pemko Medan.

"Nanti ditugasi Dinas Pertanian untuk menangani konservasinya," ucapnya.

Akhyar mengaku belum dapat memastikan sampai kapan pengambilalihan dan penganggaran untuk Medan Zoo.

Untuk sementara, tindakan itu dilakukan sampai pandemi COVID-19 selesai. Sebab pemerintah bertanggung jawab atas kelangsungan hidup seluruh koleksi yang ada di Medan Zoo.

"Karena seluruhnya satwa konservasi, tetap menjadi tanggung jawab pemerintah. Kalau ada masyarakat yang mau membantu, kami persilakan," sebutnya.

Saksikan juga video pilihan berikut:

2 dari 2 halaman

Serahkan Pengelolaan

PD Pembangunan menyerahkan pengelolaan Medan Zoo ke Pemko Medan akibat terdampak COVID-19. Mereka tidak mampu lagi membiayai unit usahanya, karena tidak lagi beroperasi untuk sementara waktu.

Sebelumnya Direktur Utama Perusahaan Daerah (PD) Pembangunan Kota Medan, Putrama Al Khairi mengatakan, penutupan berdampak pada tidak adanya pemasukan Medan Zoo yang mengoleksi lebih dari 270 ekor satwa berbagai jenis. Dampak tidak hanya pada satwa yang berada di Lembaga Konservasi (LK) tersebut, tetapi juga pada gaji pegawai.

"Dalam satu hari kebutuhan untuk makanan saja, sudah sekitar Rp 3 juta. Satwa-satwa dalam kondisi baik, ada 2 dokter hewan dan pegawai ditugaskan, selebihnya dirumahkan," kata Putrama, Senin, 27 April 2020.

Ditegaskan Putrama, sampai saat ini satwa-satwa di Medan Zoo belum ada yang kelaparan. Meski demikian, untuk memenuhi kebutuhan makanan para satwa, pengelola terpaksa mencari hutang ke sana kemari. Sebab pemasukan hanya mengandalkan penjualan tiket.

Pihak pengelola Medan Zoo juga sudah mengumpulkan donasi dari kalangan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Kota (Pemko) Medan sebesar Rp32 juta. Kemudian bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Sumut sebesar Rp 25 juta.

"Kita juga membuka koin donasi yang saat ini baru terkumpul sekitar Rp 1 jutaan. Alhamdulillahkita jugamendapatkan bantuan 200 ekor ayam dari Kebun Binatang Gembira Loka di Yogyakarta," sebutnya.