Sukses

Minum Oplosan Arak dan Anti Nyamuk, Kebal Covid-19?

Seorang buruh di Kabupaten Muna, mengaku kebal Covid-19 setelah menenggak arak campur susu dan ngemil obat anti nyamuk.

Liputan6.com, Kendari - Ditengah pandemi Covid-19, seorang buruh di Raha, Kabupaten Muna, membuat heboh media sosial usai rekaman videonya tersebar, Senin (27/4/2020). Dia mengaku kebal dari wabah yang jadi momok warga disana.

Pria berusia sekitar 40 tahun lebih itu, diketahui bernama La Buan. Dia seorang buruh yang sehari-hari bekerja serabutan di Pasar Laino, Kabupaten Muna.

Kata sejumlah rekannya, La Buan juga memiliki keterampilan montir di bengkel motor yang kadang membutuhkan jasanya. Dalam video berdurasi 1.56 menit itu, La Buan sedang nongkrong bersama rekan-rekannya.

Di tangan kanannya, memegang sebotol arak dicampur susu. Sedangkan di tangan kirinya, dia menggenggam satu gulungan anti nyamuk bakar.

La Buan cukup percaya diri mengatakan, tak pernah percaya pandemi Corona Covid-19 masuk di kampungnya. Dia bahkan bersumpah, tak takut virus yang sudah menyebabkan ratusan kasus kematian di seluruh Indonesia itu.

"Yakini bahwa di Muna ini, tidak ada Corona," ujar La Buan, di depan kamera.

Dia melanjutkan, bermimpi bertemu sesosok tokoh yang dikeramatkan warga masyarakat disana. Sambil membuka baju yang dikenakannya, dia mengangkat tinggi-tinggi botol arak dan gulungan anti nyamuk.

"Di Raha (ibukota kabupaten) sini, tiada Corona, omong kosong!!!," katanya.

Usai mengucapkan kata-kata itu, La Buan kemudian meminum arak bercampur susu. Setelah itu, pria yang memiliki tato pada kedua lengan dan dada kanannya itu, juga memakan anti nyamuk.

Aksinya sempat memancing sejumlah pemuda yang merekam aksinya bergidik ngeri. Tidak sampai disitu, usai menggigit anti nyamuk, ia mengunyah potongan anti nyamuk itu hingga halus dan kemudian menelannya.

Menanggapi hal ini, Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sultra, dr La Ode Rabiul Awal sempat tertawa. Dia menegaskan, tidak ada pengaruh atau penelitian secara akademis dan ilmu kesehatan yang membenarkan aksi nekat La Buan.

"Kalau alkohol untuk cuci tangan atau membersihkan tubuh bagian luar untuk membunuh kuman, bisa masuk akal. Namun, kalau diminum belum ada penelitian. Itu mungkin hanya candaan saja," tegasnya.

Terbaru, Sultra terkonfirmasi memiliki 62 kasus positif Covid-19. Ada sembilan kasus baru yang masuk pada tanggal 30/4/2020), sehari sebelumnya hanya 53 kasus positif.

Saksikan juga video pilihan berikut ini :

2 dari 2 halaman

Kasus Covid-19 di Muna

Corona Virus Disease 2019 atau Covid-19 di Kabupaten Muna, awalnya tidak menjadi perhatian hingga akhir Maret 2020. Penyebabnya, wilayah ini aman-aman saja hingga memasuki pertengahan April 2020.

Namun, pada 19 April sesuatu yang mengejutkan terjadi di wilayah ini. Tercatat ada 7 orang terjangkit Corona berdasarkan hasil swab.

Lalu, muncul 5 kasus baru lainnya di Muna. Disusul 2 kasus baru terjadi hanya dalam beberapa hari.

Ketua Gugus Tugas Covid-19 Sultra, dr Rabiul Awal menyatakan, saat ini wilayah Sulawesi Tenggara sudah terjadi transmisi lokal penyebaran covid-19. Sehingga, masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan.

"Di Kabupaten Muna, rata-rata kasus yang terjadi berawal dari acara keagamaan yang menghadirkan massa dalam jumlah banyak,' ujar Rabiul Awal.

Selain itu, penyebab lainnya kasus covid-19 di Muna berpeluang bisa menyebar cepat karena kurangnya kesadaran masyarakat sejak awal. Banyak candaan di media sosial dan terlontar secara langsung, kerap menyepelekan kondisi penyebaran Covid-19 di Sultra.