Sukses

Sering Memangsa Manusia, Harimau 'Terusir' dari Habitatnya di Indragiri Hilir

BBKSDA Riau mengevakuasi harimau sumatra dari Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, karena sering memangsa pekerja perusahaan setempat.

Liputan6.com, Pekanbaru - Satu lagi Raja Rimba terusir dari rumahnya karena dianggap sebagai "hama" di Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir. Memang, harimau sumatra satu ini lebih dari sekali memangsa pekerja sebuah perusahaan di sana.

Namun perlu diingat, harimau sumatra itu memangsa korban di habitatnya. Di samping itu, sudah berulang kali Balai Besar Konservasi Sumber Daya (BBKSDA) Riau menyatakan sebagian areal operasi perusahaan berada di daerah jelajah si Datuk Belang.

Hanya saja, BBKSDA Riau harus mengevakuasi harimau berdasarkan keputusan pemerintah daerah setempat. Perusahaan harus tetap beroperasi dan nyawa manusia yang bekerja di habitat harimau harus dilindungi

Kepala BBKSDA Riau Suharyono menyatakan, harimau yang ditangkap ini sudah berkonflik dengan manusia sejak tahun 2018. Penanganannya dilakukan tim terpadu dan hati-hati agar tidak membahayakan nyawa harimau serta petugas.

Tak ingin salah tangkap karena masih ada Datuk Belang lainnya di sana, tim terpadu mengamati perilaku harimau yang diduga kuat sebagai pemakan manusia. Ada beberapa kamera disebar di hutan tanaman industri desa tersebut.

"Ada tujuh kamera pengintai dan kandang perangkap di empat titik dipasang sejak Januari 2020," kata Suharyono, Minggu malam, 3 Mei 2020.

Menurut Suharyono, tim terpadu dibentuk sejak November 2019. Hal ini dilakukan menyusul jatuhnya sejumlah korban dari harimau sumatra yang sering menampakkan diri kepada pekerja dan masyarakat itu.

"Setiap hari dilakukan evaluasi, begitu juga dengan perangkap kandang yang harus dimodifikasi agar harimau terpancing," kata Suharyono.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Umpan Kambing

Untuk menarik harimau, satu ekor kambing diletakkan di setiap perangkap kandang. Dan akhirnya pada 2 Mei 2020, harimau tersangka pemakan manusia itu akhirnya masuk perangkap.

"Lokasi perangkap ada di di Petak 0226 Kanal Sekunder 41 D PT RIA dengan umpan satu ekor kambing," kata Suharyono.

Harimau itu lalu dibawa ke kantor distrik perusahaan tersebut. Agar tak membahayakan petugas evakuasi, tim medis membius harimau sebelum diangkut menggunakan perahu.

Jarak tempuh lokasi dengan kantor perusahaan sekitar 1,5 jam. Sampai di kantor, harimau dibius lagi untuk dipindahkan ke kandang lainnya secara manual.

"Setelah pindah kandang langsung disadarkan lagi dengan obat oleh tim medis," ucap Suharyono.

Suharyono menyebut harimau itu sudah berada di Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatra Dharmasraya, Sumatra Barat. Jarak tempuh dari Tembilahan, ibu kota Kabupaten Indragiri, ke lokasi sekitar 13 jam lebih.

"Sementara dari lokasi ke Tembilahan sekitar 5 jam, itu lewat perairan," kata Suharyono.