Sukses

Kabar Baik, 59 Persen Pasien Corona di Bali Sembuh

159 orang sembuh dan 271 positif Corona

Liputan6.com, Denpasar Gubernur Bali yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, Wayan Koster memaparkan data yang cukup menggembirakan terkait paparan virus yang kali pertama ditemukan di Kota Wuhan, China itu.

Data hingga hari ini, Senin (4/4/2020) terdapat penambahan mereka yang sembuh dari paparan Corona Covid-19 sebanyak 8 orang. "Secara kumulatif yang sudah sembuh sebanyak 159 orang  terdiri dari 4 orang WNA dan 155 orang WNI) jika dipersentasekan maka yang sembuh ini sebesar 59 persen," kata Koster saat memberi keterangan resmi, Senin (4/4/2020).

Di sisi lain, untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) secara kumulatif sebanyak 643 orang. Sementara untuk mereka yang positif terjangkit Corona Covid-19 bertambah 9 orang.

"Jumlah kumulatif pasien positif Covid-19 sebanyak 271 orang, terdiri dari WNA sebanyak 8 orang (3 persen), Pekerja Migran Indonesia atau Anak Buah Kapal (PMI/ABK) asal Bali sebanyak 146 orang (54 persen), terjangkit di daerah luar Bali sebanyak 20 orang (7 persen) dan yang terjangkit di Bali (transmisi lokal) sebanyak 97 orang (36 persen)," ujar Koster.

Sementara mereka yang meninggal tidak mengalami penambahan alias tetap 4 orang (1 persen) yang terdiri dari 2 orang WNA dan 2 orang WNI. Untuk jumlah pasien yang masih dirawat sebanyak 108 orang (40 persen).

Ketua DPD PDIP Provinsi Bali itu melanjutkan, dari sembilan kabupaten/kota di Bali, penambahan pasien positif Corona Covid-19 paling banyak terjadi di Kabupaten Bangli, Buleleng, Karangasem dan Denpasar. "Oleh karena itu, bupati/wali kota di wilayah tersebut agar berani bertindak tegas untuk memperketat pergerakan masyarakat dan mencegah penyebaran Covid-19," imbaunya.

Ia melanjutkan, dengan memperhatikan penambahan pasien positif Corona Covid-19 di Desa Abuan Kabupaten Bangli, Kelurahan Padangkerta Kabupaten Karangasem dan Desa Bondalem Kabupaten Buleleng, bersama bupati Koster mengaku telah memutuskan agar tiga desa tersebut diisolasi dengan ketat selama 14 hari.

"Saya meminta agar bupati bersama dandim dan kapolres mengawasi dengan ketat pelaksanaan isolasi di tiga wilayah tersebut. Kalau ada warga yang melanggar agar ditindak dengan tegas. Masyarakat harus bersedia disiplin demi keselamatan diri sendiri, keluarga dan masyarakat lingkungannya. Pemerintah kabupaten dan pemerintah provinsi telah menyiapkan sembako bagi warga yang membutuhkan," tutur dia.