Liputan6.com, Maluku Utara - Ternate dan Tidore merupakan wilayah paling tinggi kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Provinsi Maluku Utara. Update data terakhir, tanggal 5 Mei 2020, sekitar pukul 17.00 WIT, menyebutkan, Kota Ternate 29 kasus dan Tidore terkonfirmasi 12 kasus positif virus itu.
Jumlah ini kemungkinan besar akan bertambah sesuai hasil reaktif rapid test. Dokter Muhammad Sagaf, juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Kota Ternate, mengemukakan, wilayah Ternate dan Tidore Kepulauan ini berpotensi mengarah ke kasus transmisi lokal.
“Seperti kasus pasien 01 menulari pasien 02 di Kampung Makassar dan kasus 04 di Tidore terindikasi menulari 043 di Kotabaru, Ternate,” ujar Sagaf, kepada Liputan6.com, Selasa, 5 Mei 2020.
Advertisement
Baca Juga
Meski begitu, hingga Selasa malam, proses tracing kontak masih dalam fase pelacakan dan penelusuran. Khusus kasus yang tergolong transmisi lokal baru satu, yaitu kasus 01 dengan riwayat dari luar, kemudian tiba dan menulari 02 di Ternate.
“Untuk beberapa kasus baru yang terkonfirmasi di Ternate (3 Mei 2020) saat ini masih dalam proses tracing. Termasuk kasus di Kotabaru, Kelurahan Akehuda, dan beberapa kelurahan lain yang ditemukan 19 orang punya kontak erat dengan pasien positif Covid-19, kemudian satu kasus positif asal Kalumpang juga ditemukan tujuh orang OTG,” Sagaf menjelaskan.
Sagaf menyatakan, proses pelacakan dan penelusuran tersebut dilakukan terhadap siapa saja yang terindikasi kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Ternate.
"Ini dilakukan untuk menimalisir adanya potensi dan ancaman yang mengarah ke kasus transmisi lokal. Juga untuk mengantisipasi risiko ketika transmisi lokal terjadi. Namun untuk data sementara ini baru terdapat 1 kasus di Ternate yang penularan secara lokal,” jelas dia.
Dokter Alvia Assagaf, juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Maluku Utara, menyatakan, dengan ditemukannya kasus transmisi lokal terkonfirmasi di Ternate, maka tim gugus tugas Covid-19 Kota Ternate perlu memperluas tracing pencegahan wabah virus Corona tersebut.
Perluasan tracing kontak yang perlu dilakukan gugus tugas tersebut, lanjut Alvia, dilakukan terhadap warga yang diduga kontak erat atau punya potensi tertular dari pasien Covid-19. Ini perlu dilakukan karena Ternate merupakan wilayah dengan resiko tinggi penularan dari dalam.
“Ini dilihat berdasarkan hasil analisis dan kajian epidemiologi dari kasus transmisi lokal yang ditemukan dengan riwayat pasien yang sudah terinfeksi positif,” jelas Alvia.
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.