Sukses

Tolong, Satwa di Semarang Zoo Kini Makan Menu Oplosan

Menu "oplosan" tersebut memang terpaksa dilakukan, karena pengelola Semarang Zoo tidak mampu lagi jika harus mengeluarkan anggaran pakan dan obat-obatan

Semarang - Pandemi Covid-19 ternyata tidak hanya berdampak kepada manusia saja. Satwa-satwa di Semarang Zoo atau yang dulu dikenal dengan Bonbin Mangkang, pun turut merasakan dampak persebaran virus tersebut. Akibat pengunjung di lokasi wisata tersebut menjadi tidak ada, membuat pemasukan nihil.

Imbasnya, anggaran untuk pengadaan pakan dan obat-obatan bagi satwa terus berkurang. Jika kondisi ini masih berlangsung hingga Juni 2020, Satwa Semarang Zoo diperkirakan akan kelaparan, karena tidak lagi ada anggaran untuk itu.

Direktur PT Taman Satwa Semarang, Samsul Bahri Siregar, mengatakan, Semarang Zoo per 20 Maret 2019 tidak ada lagi pengunjung sejak Pandemi Covid-19 berlangsung. Membuat lokasi wisata itu harus ditutup sementara. Padahal, kata dia, gaji pegawai dan anggaran pakan satwa didapatkan dari kunjungan wisatawan ke Semarang Zoo.

"Kami mulai kuwalahan sejak dua pekan ini," ucapnya, dikutip Suaramerdeka.com.

Akibat anggaran menipis maka jatah pakan satwa terpaksa dikurangi, atau digantikan dengan makanan lainnya.

Misalnya, satwa harimau dan singa makan daging sapi hingga enam kilogram per hari, maka kini menjadi hanya dua kilogram saja. Sementara sisanya digantikan dengan daging ayam.

"Kami juga masih harus mengadakan pakan lainnya seperti buah-buahan, sayuran dan rumput," kata dia, Jumat (1/5/2020).

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Menu Oplosan untuk Satwa

Menu "oplosan" tersebut memang terpaksa dilakukan karena pengelola Semarang Zoo tidak mampu lagi jika harus mengeluarkan anggaran pakan dan obat-obatan hingga yang mencapai Rp120 juta. Belum lagi, Samsul harus mengeluarkan gaji bagi 54 karyawannya yang mencapai Rp100 juta ditambah biaya operasional Rp30 juta.

Total dirinya harus mengeluarkan Rp250 juta per bulan untuk mengelola kebun binatang. Adapun karyawan yang ada, sebagian besar masih merupakan tenaga harian lepas.

Selain itu, karena status Semarang Zoo tidak lagi di bawah pemerintah maka bantuan pun menjadi tidak ada. Beberapa waktu lalu, pihaknya bahkan mendapatkan bantuan 200 kilogram daging ayam dari Gembira Loka Zoo, Yogyakarta.

Adapun untuk pemenuhan pakan dan obat-obatan bagi satwa penghuni di sana, pihaknya memohon kesediaan donatur yang peduli satwa.

"Boleh menyumbang dalam bentuk duit ataupun pakan satwa seperti daging sapi, daging ayam, buah-buahan, sayur-sayuran, dan rumput. Saat ini, kami fokus dalam menjaga 286 satwa di Semarang Zoo agar tidak kelaparan dan mati. Masih mencoba bertahan, untuk tetap bisa berusaha dan berjuang mengelola kebun binatang ini," ujar dia.

Dapatkan berita menarik Suaramerdeka.com lainnya, di sini: