Liputan6.com, Tasikmalaya - Imbauan pemerintah pusat melaksanakan Work From Home (WFH) atau melakukan aktivitas di dalam rumah selama pandemi Covid-19, mulai menunjukkan dampak lain di luar masalah ekonomi dan bisnis, salah satunya pada angka kehamilan.
Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Jawa Barat mencatat, angka kehamilan di kota Santri, naik drastis hingga dua kali lipat, selama pandemi Covid-19 di Indonesia yang sudah berlangsung sekitar 2 bulan.
Baca Juga
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Yuyun Darmawan mengatakan, dalam tiga bulan terakhir sejak Januari lalu, tercatat angka kehamilan perempuan di kota santri mencapai 3.219 orang.
Advertisement
"Angkanya naik sekitar 105 persen jika dibanding tahun sebelumnya di tiga bulan sama yang mencapai 1.500 orangan," ujarnya, Senin, 4 Mei 2020.
Jumlah itu merupakan angka kumulatif yang diperoleh dinas dari Puskesmas, rumah sakit bersalin dan bidan praktik di seluruh wilayah Kota Tasikmalaya, sejak imbauan aktivitas di rumah disampaikan pemerintah.
"Kebanyakan memang kehamilan terjadi pada perempuan di usia muda," kata dia.
Menurutnya, imbauan pemerintah ihwal aktivitas di dalam rumah selama Covid-19 berlangsung, diakui memberikan peran besar peningkatan signfikan angka kehamilan.
Rata-rata perempuan yang mengalami kehamilan selama imbauan itu berlangsung berada di interval usia 20–45 tahun, atau masa subur usia kehamilan.
Mereka sengaja melepas atau mencabut alat kontrasepsi KB, dengan tujuan untuk segera mendapatkan anak atau menambah momongan baru.
"Paling banyak mereka pasangan yang baru-baru ini melangsungkan pernikahan," kata dia.
Hasil pencatatan yang dilakukan Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya sejak Januari lalu, angka positif kehamilan Januari mencapai 1.111 orang, Februari 1.106 orang, dan Maret 1.002 orang.
"Jumlah paling banyak di Kecamatan Cibeureum 238 orang, Tamansari 217 orang, dan Mangkubumi 244 orang," dia menagaskan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Uus Supangat menambahkan, peningkatan angka kehamilan selama Covid-19 berlangsung diperkirakan belum mereda, di tengah ketidakpastian musibah itu akan mereda.
"Kami juga meminta agar, warga yang terutama perempuan seharusnya bisa di KB terlebih dahulu," pinta dia.