Liputan6.com, Bandung - Pemerintah Jawa Barat berencana melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap pedagang di seluruh pasar. Hal itu untuk mendeteksi penularan penyakit Covid-19.
Menurut Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, untuk itu otoritasnya meminta dukungan ke Kementerian Perdagangan agar difasilitasi tes massal Covid-19 untuk pedagang pasar dan pelaku bisnis lainnya. Tujuannya, kata Kamil, agar perekonomian tetap berjalan sesuai dengan protokol kesehatan yang diberlakukan.
Baca Juga
"Kami sekarang lagi mengetes para pedagang pasar melalui PCR yang kita punya," katanya, di rumah dinas Gubernur Jawa Barat, Bandung, Jumat (8/5/2020).
Advertisement
Ridwan Kamil menjelaskan, papid test itu kurang akurat, di Jawa Barat akurasinya hanya 10 persen. Dari 90 ribu orang yang diperiksa dengan rapid test, teridentifikasi 2 ribu positif. Dari 2 ribu itu dites lagi di gelombang kedua, ternyata hanya 200 yang positif.Â
Kamil menyarankan kepada Kementerian Perdagangan agar meminta jatah alat PCR kepada Gugus Tugas Penanganan Covid-19. Alat PCR ini terang Kamil, ditujukan kepada pedagang pasar yang lokasinya diprioritaskan.
Kamil menginginkan sektor perdagangan di Jawa Barat tetap berjalan, dengan adanya keterangan resmi secara klinis pusat perkenonomian terbebas dari Covid-19. Kamil mencontohkan permintaan tersebut untuk mengantisipasi kejadian yang terjadi di Sumatera Barat.
"Sebanyak 44 pedagang pasar positif. Sehingga kan akhirnya membingungkan, jangan-jangan satu pasar ya. Ini kalau satu pasar di tes beneran, jangan-jangan semuanya karena tadi kan Covid banyak di kerumunan," ujar Kamil.
Kamil mengaku langkah tes massal Covid-19 bagi seluruh pedagang pasar merupakan satu-satunya cara, untuk memutuskan bahwa lokasi perdagangan tetap beroperasi atau pun tidak. Selain saat ini tengah dilakukan penekanan laju pergerakan manusia dengan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tingkat provinsi.Â