Sukses

200 Perantau Gorontalo Tidur Beralaskan Koran di Pelabuhan Ternate Karena PSBB

Para perantau yang sebagian besar mengadu nasib di Kota Ternate itu, hanya bisa pasrah

Liputan6.com, Gorontalo - Sekitar 200 orang perantau asal Provinsi Gorontalo, kini terlantar di pelabuhan Ternate, Provinsi Maluku Utara. Mereka tertahan lantaran adanya penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB di Provinsi Gorontalo.

Para perantau yang sebagian besar mengadu nasib di Kota Ternate itu, hanya bisa pasrah. Mereka menunggu keajaiban, sembari menanti kapal yang bisa membawa mereka berlabuh di Gorontalo.

 

Sebelumnya, Gorontalo memberlakukan PSBB, di mana seluruh transportasi jalur darat, udara dan laut ditutup total. Karenanya, kapal yang biasa mereka tumpangi itu tak bisa berlabuh di Gorontalo.

Akibatnya, seluruh calon penumpang yang jumlahnya ratusan orang ini lima hari terlantar di pelabuhan ternate. Setiap malam mereka hanya tidur di lantai depan ruang tunggu pelabuhan dengan beralaskan kardus bekas.

Seorang calon penumpang, Iman Tudje Said meminta, agar pemerintah Provinsi Gorontalo mau membuka akses masuk melalu jalur laut. Karena ini merupakan agenda tahunan mereka setiap datanya lebaran untuk bertemu keluarga.

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

5 Hari Makan Seadanya

Selama lima hari di pelabuhan ternate, tidak ada yang memperhatikan mereka. Makan hanya sekedar, karena uang yang ada hanya untuk ongkos tiket ke Gorontalo.

"Tidur di lantai, makan apa adanya. harus hemat karena menjaga jangan sampai uang tiket terpakai," katanya.

Mereka berharap, pemerintah Gorontalo mau menerima mereka. Bahkan saat ini segala prosedur protokol kesehatan pemberangkatan sudah mereka ikuti untuk bisa berangkat.

"Tolong terima kami di sana, kami dari perantauan mau pulang ke kampung halaman," tuturnya melalui sambungan telepon.

"Kami tidak bawa Corona, semua kami sudah di periksa sesuai SOP," dia menuturkan.

Saat ini, kalaupun pemberangkatan ke Gorontalo masih tidak bisa, mereka akan menunggu kapal yang rencananya akan berlabuh di Manado, Sulawesi Utara. Sebab Provinsi Sulawesi Utara saat ini belum memberlakukan PSBB.

"Mudah-mudahan besok ada kapal yang mau ke Manado, kami akan naik di situ, Jadi tinggal melanjutkan melalui jalur darat ke Gorontalo apapun resikonya," ucapnya.