Liputan6.com, Manado - Pandemi Covid-19 membuat warga lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. Banyak buruh dan karyawan bahkan diberhentikan. Hal ini berdampak kepada pelemahan ekonomi. Sementara, pemerintah terasa lamban menyalurkan bahan pokok yang menjadi harapan terakhir warga untuk bertahan hidup.
Kondisi inilah yang kemudian membuat hati anggota Polri Aipda Deyidi Mokoginta tergerak untuk membantu sejumlah warga. Menyisihkan sebagian gajinya pada bulan Mei, Mokoginta yang bertugas di Biro Logistik Polda Sulut turun membantu mahasiswa dan warga lanjut usia (lansia).
"Saya dengar ada mahasiswa dari luar daerah yang makan satu bungkus mi instan dibagi empat orang, karena mereka belum mendapat kiriman dari orang tua," ujar Mokoginta.
Advertisement
Baca Juga
Sejumlah asrama mahasiswa yang kuliah di Manado didatanginya. Di asrama Kepulauan Tanimbar, Maluku Tenggara Barat, ada sekitar 50 mahasiswa yang masih menghuni bangunan yang terletak di Kecamatan Malalayang Manado itu.
"Mungkin bantuan beras ini tak seberapa, tapi bisa meringankan beban adik-adik mahasiswa," ujar Mokoginta.
Dia mengatakan, momentum bulan Ramadan juga dimaknainya dengan semangat untuk berbagi dengan sesama.
Salah satu mahasiswa asal Tanimbar Yopi Latulondar mengatakan, hingga saat ini mereka yang tinggal di asrama belum mendapatkan bantuan dari pemerintah, baik itu Pemkab Maluku Tenggara Barat maupun Pemkot Manado.
"Kami baru mendapatkan bantuan dari perorangan seperti saat ini dari bapak polisi," ujar Yopi.
Selain Asrama Mahasiswa Tanimbar, Mokoginta juga mendatangi Asrama Mahasiswa Nuku Tidore, dan Asrama Mahasiswa Kepulauan Sula, Maluku Utara.
Tidak hanya kalangan mahasiswa yang ketiban rezeki, Mokoginta juga memberikan bantuannya pada sejumlah warga lansia di Manado. Tepatnya di Kelurahan Singkil II, Lingkungan 3, Kecamatan Singkil, Kota Manado.
"Oma sampai sekarang belum dapat bantuan dari pemerintah," ujar Nety Lumentut, salah seorang warga yang menerima bantuan.
Oma Netty mengaku bersyukur mendapat bantuan yang diberikan oleh anggota polisi tersebut. "Untuk makan sehari-hari oma biasa dikasih oleh anak-anak, bantuan ini sangat berharga," ujarnya.
Dia berharap, bantuan yang dijanjikan oleh pemerintah segera disalurkan sehingga bisa menyambung hidup mereka, apalagi pada masa pandemi Covid-19.