Liputan6.com, Yogyakarta KH As'ad Humam terkenal dengan penemuannya yaitu metode membaca Iqra. Walaupun begitu kiai kelahiran tahun 1933 itu terbuka dengan metode membaca Al-Quran lainnya.
"Waktu awal Iqro disosialisasikan oleh organisasi BKPMI (sekarang BKPRMI) itu sudah ada beberapa metode lain seperti Albarqi dan Hattaiyah, respon bapak semua positif karena tujuannya Al-Quran. Semua punya spesifikasi yang berbeda," kata Erweesbe Maimanati, putri KH As'ad, Selasa (12/5/2020).
"Metode itu hanyalah alat, sedangkan tujuannya adalah alquran," katanya.
Advertisement
Baca Juga
Bahkan ia selalu mengucapkan agar tidak berhenti menciptakan metode membaca Al-Quran.Â
"Mari berlomba lomba menciptakan metode."
Begitulah kalimat yang terucap dari KH.As'ad, untuk memberi kesan agar tidak perlu ekstrim menggunakan metode. Loyal, namun tetap inovatif, yang menjadi harapan beliau. Itulah penanda bahwa KH. as'ad sangat terbuka terhadap metode lain.
"Yang tidak boleh itu kalau tidak mau mengaji," kata beliau setiap membahas tentang metode.
Sikap demokratis KH.As'ad itu pun juga tersampaikan dan dijalani oleh yayasan yang beliau dirikan. Yayasan Team Tadarus AMM. Yayasan ini sering mengundang pihak lain untuk saling sharing dan tukar informasi tentang perkembangan pengajaran Alquran.
"Bahkan kita berencana mengadakan silaturahmi dengan para penyusun metode lain supaya saling mengenal, memahami dan juga saling menghormati," kata Erweesbe soal ayahnya yang terbuka dengan metode membaca Al-Quran lain.