Liputan6.com, Pekanbaru - Sebuah kapal bermuatan sembako karam di pelabuhan rakyat Haji Ibul di Tanjung Rhu, Kecamatan Lima Puluh, Pekanbaru. Ribuan kardus mi instan, roti, biskuit, sayur serta kebutuhan dapur lainnya mengapung di Sungai Siak akibat kapal karam itu.
Tak ayal, makanan berserakan di sungai menjadi sasaran warga sekitar. Bukan menyelamatkan untuk pemilik kapal karam, melainkan warga membawa pulang barang yang mereka selamatkan ke rumah masing-masing.
Advertisement
Baca Juga
Ragam cara dilakukan warga menggapai barang jarahan itu. Ada yang melompat langsung ke sungai, ada pula yang menggunakan sampan.
Bahkan, saat kapal masih bisa dipijaki, tak sedikit pula warga naik. Banyak warga yang membawa karung dan kantong plastik untuk menampung makanan yang hanyut dari kapal itu.
Pemilik kapal dan buruh angkut kapal sudah berusaha membendung penjarahan ini. Warga baru berhenti setelah polisi datang ke lokasi.
Kapolresta Pekanbaru Komisaris Besar Nandang Mu'min Wijaya menjelaskan, kapal kayu Putra Sejahtera yang dinakhodai Rudi itu karam pada Jumat (15/5/2020) pukul 06.00 WIB.
"Saat itu kapal hendak putar haluan dari pelabuhan, sekitar 50 meter dari pelabuhan terkendala melawan arus deras Sungai Siak," jelas Nandang, Jumat petang.
Akibatnya, tambah Nandang, kapal oleng lalu karam secara perlahan. Barang-barang yang sedianya dikirim ke Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau, ikut karam lalu sebagiannya timbul ke permukaan.
Nandang menjelaskan, sebagian barang besar barang tumpah dan hanyut ke sungai, sebagiannya lagi diambil warga.
"Beberapa sudah rusak barangnya. Kita bersama pemilik kapal, Pak Anto, kru dan ABK membantu evakuasi barang yang bisa diselamatkan," ucapnya.
Nandang, kejadian ini sudah ditangani. Nakhoda sudah dimintai keterangan di Polsek Sektor Kawasan Pelabuhan.
Simak juga video pilihan berikut ini:
Kerugian Miliaran
Pihak kapal, Arianto memaparkan, kerugian ditaksir mencapai Rp4 miliar. Jumlah itu termasuk kapal dan barang muatan. Saat kejadian, Arianto mengaku tak berdaya menahan warga yang hendak mengambil barang muatan.
"Tapi bagaimana lagi barang sebanyak itu, akhirnya datang kepolisian, barulah berhenti," paparnya.
Dia merincikan, kapal memuat mi instan sebanyak 7.500 kardus, teh gelas 3.000 kardus, telur 1.500 papan, jelly 4.600 kardus, dan air mineral 500 galon.
Berikutnya tataboga 1.072 karung, oli PLN 21 drum, besi ring 500 batang, perabot 100, buku erlangga, sparepart motor, sayur, dan minyak makan.
Arianto pun menampik jika kapal miliknya itu kelebihan muatan. "Arusnya deras, jadi oleng. Harusnya 150 ton, kami tadi hanya bawa 80 ton," katanya.
Advertisement