Liputan6.com, Bandung - Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar kembali menerima bantuan 65 ribu masker bedah dan 500 alat pelindung diri (APD) dari perusahaan ritel fesyen asal Swedia, H&M. Bantuan tersebut dalam upaya mendukung penanggulangan virus Corona (Covid-19) di Jabar.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, bantuan masker bedah dan APD diterima pekan lalu dan sudah didistribusikan ke sejumlah rumah sakit rujukan di Jabar.
"Bantuannya sudah kami terima minggu lalu dan sudah disalurkan," ujar Ridwan Kamil saat melakukan video conference penerimaan simbolis bantuan bersama Country Manager Production H&M Jessica Vilhelmsson, dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat (15/5/2020).
Advertisement
Baca Juga
Emil, sapaan Ridwan Kamil berkata meskipun saat ini persediaan APD untuk tenaga medis dinilai cukup dengan tren pasien yang dirawat di rumah sakit menurun dan tingkat kesembuhan meningkat, namun bantuan itu dipersiapkan untuk mengantisipasi adanya gelombang kedua pandemi Covid-19.
Dalam pertemuan dalam jaringan itu, Emil juga turut melaporkan sejumlah berita baik dalam penanggulangan pandemi global itu di Jabar kepada pihak H&M. Ia pun berharap agar pandemi segera diatasi sehingga perekonomian bisa kembali beroperasi dengan normal.
"Mudah-mudahan kondisi ini terus membaik dan perekonomian berjalan lagi termasuk para pekerja di H&M dapat beraktivitas kembali, namun tetap dengan protokol kesehatan," katanya.
Selain itu, Emil berujar bahwa Pemprov Jabar memiliki hubungan baik dengan perusahaan ritel yang memiliki gerai di 62 negara itu. Dirinya pun sempat bertemu pihak H&M dalam agenda kunjungan kerja ke Swedia tahun lalu.
"Terima kasih banyak (atas bantuannya), saya rasa masyarakat Jabar pun sudah mengetahui H&M, sudah tidak asing," ucap Emil.
Adapun selain dari H&M, bantuan asing untuk penanganan Covid-19 di Jawa Barat juga datang dari berbagai kalangan, di antaranya dari Korea Selatan berupa 5 ribu test kit metode Polymerase Chain Reaction (PCR), APD dari co-founder Alibaba Group Jack Ma, serta dari perusahaan asal Swedia lainnya, yakni IKEA.
Di Jabar sendiri, Pemprov Jabar juga terus mendorong inovasi dari akademisi, pengusaha, hingga komunitas, di antaranya produksi reagen PCR dari PT Biofarma, ventilator dari PT Dirgantara Indonesia dan Pindad, serta teranyar dua alat tes, Rapid Test 2.0 dan Surface Plasmon Resonance (SPR), hasil penelitian ITB dan Unpad. Selain itu, hampir 50 persen alat Rapid Diagnostic Test (RDT) di Jabar merupakan donasi dari Yayasan Buddha Tzu Chi.
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.