Liputan6.com, Solo Pemerintah Kota (Pemkot) memutuskan untuk mengisolasi dua RT di wilayah RW 2, Kelurahan Joyotakan, Serengan, Solo. Isolasi tersebut dilakukan karena adanya pasien positif virus corona Covid-19 yang diduga menulari sebanyak tujuh orang lainnya.
Pantauan Liputan6.com, sejumlah akses keluar masuk di lingkungan RT 1 dan RT 2, RW 2, Kelurahan Joyotakan, Serengan, Solo ditutup portal. Warga dan petugas Linmas tampak berjaga-jaga di akses jalan yang ditutup tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengatakan karantina wilayah yang mencakup dua RT di Kelurahan Joyontakan merupakan salah satu upaya untuk memutus rantai penyebaran virus corona. Keputusan itu diambil setelah terdapat seorang jemaah masjid yang mengikut salah tarawih ternyata hasil swab test menunjukan hasil positif Covid-19.
"Dari jemaah yang di-swab itu diduga menulari anggota keluarganya yang berjumlah tujuh orang. Kini tujuh orang itu dibawa ke RSUD Bung Karno dan menunggu hasil swab test-nya yang belum selesai," kata dia di Solo, Minggu, 17 Mei 2020.
Lantas, untuk menghindari penyebaran yang lebih luas, kini lingkungan di sekitar tempat tinggal pasien yang positif Covid-19 diisolasi. Total dari dua RT di wilayah RW 2, Kelurahan Joyotakan, Serangan itu terdapat 90 KK yang menjalani karantina mandiri.
"Karantina di wilayah dua RT ini dengan maksud agar masyarakat tidak keluar masuk. Total ada sekitar 90 KK," sebutnya.
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Pemkot Pasok Kebutuhan Logistik
Dengan demikian, Wali Kota Solo yang akrab disapa Rudy itu menegaskan semua kebutuhan logistik warga yang menjalani karantina bakal dipenuhi Pemkot Solo.
"Masyarakat tidak boleh keluar masuk sehingga kebutuhan Logistik ini dicukupi pemerintah," ucapnya.
Sedangkan akses keluar masuk di daerah tersebut kini telah ditutup dan dijaga oleh warga, Linmas, TNI/Polri. Isolasi wilayah tersebut akan dilakukan selama 14 hari Ke depan.
"Ada lima pintu akses keluar masuk di daerah itu dan kini telah ditutup. Warga yang menjalani karantina mau mengerti dan menerima," kata dia.
Advertisement