Liputan6.com, Samarinda - Mengantisipasi fase puncak epidemiologi Covid-19, Pemerintah Kota Samarinda akan menggelar rapid test massal di sejumlah titik di Kota Samarinda. Upaya ini digelar untuk mendeteksi dini potensi penularan.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Samarinda dr Osa Rafshodia menyebutkan pihaknya masih melakukan perencanaan dan menyusun sesuai dengan standar operasional.
"Terstruktur di beberapa tempat terutama di daerah perbatasan untuk mendeteksi resiko penularan," kata Osa, Minggu (17/5/2020).
Advertisement
Baca Juga
Untuk rapid test, kata Osa, akan menggunakan alat Immunofluorescence assay yang tingkatkan keakuratannya cukup tinggi. Lalu untuk uji swab akan menggunakan Polymerase Chain Reactions (PCR).
"Jadi dilakukan rapid test dulu baru swab, dan itu di satu tempat," tambahnya.
Mengenai penyedian alat untuk memeriksa uji swab tenggorok, Osa menyebut alat PCR akan tersedia dalam waktu dekat. Sehingga proses pemeriksaan massal bisa dilakukan dengan mudah.
"Mungkin saja sudah datang minggu ini, namun untuk pastinya bisa dikonfirmasi ke Dinkes Provinsi Kalimantan Timur," katanya.
Untuk waktu dan tempat tes massal tersebut, Osa menyebut akan kembali diinformasikan. Salah satu yang menjadi tempat prioritas uji cepat adalah kawasan pintu masuk Samarinda.
Sehingga setiap warga yang masuk Samarinda akan langsung mengikuti uji cepat untuk mendeteksi dini potensi transmisi Covid-19.
"Waktu dan tempat akan kami umumkan dan mohon bantuan media untuk dipublikasikan," kata Osa.
Â
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Simak juga video pilihan berikut :
Perluas Uji Cepat
Dinas Kesehatan Kota Samarinda sedang mempersiapkan skenario memperluas tes cepat dengan alat imunofluoresensi assay. Rencananya yang menjadi target pemeriksaan adalah pasien di Puskesmas.
"Untuk terus memantau yang kemungkinan ODP yang ada di Puskesmas dan terus memantau potensi transmisi lokal," kata Osa.
Dengan metode imunofluoresensi ini, katanya, Dinas Kesehatan Samarinda mampu memetakan daerah yang berpotensi terjadi transmisi lokal.
Sehingga bisa segera mengambil langkah-langkah bersama gugus tugas untuk menekan transmisi lokal dan mencegah penyebaran ke daerah lain.
Jika terjadi transmisi lokal, pasien PDP dan ODP dari hasil perluasan pemeriksaan tersebut bisa diumumkan ke publik. Sehingga masyarakat bisa menghindari pasien agar tidak tertular.
"Salah satunya dengan akses informasi siapa penderita ODP dan PDP tersebut," katanya.
Tes immunofluorescence ini sangat penting karena menjadi salah satu metode untuk menemukan klaster lokal lebih cepat.
"Jadi kami tidak Lagi fokus pada satu klaster dan memang masih mencari keras klaster yang di luar kota Samarinda," kata Osa.
Selain itu, dalam beberapa minggu ke depan Dinas Kesehatan Kota Samarinda juga akan melakukan tes cepat untuk petugas Puskesmas secara serial. Pelaksanaan tes akan dilakukan dalam beberapa minggu, sehingga tidak sekaligus.
"Sehingga deteksi resiko dalam rentang waktu serial tersebut bisa efektif dan efisien untuk mendeteksi apakah ada resiko transmisi bagi petugas kesehatan," sebut Osa.
Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 juga akan menyusun beberapa serial tes sehingga dalam rentang waktu yang luas. Resiko transmisi lokal di Samarinda terutama di Puskesmas akan terus terpantau dengan cara ini.
"Jadi hal ini penting untuk diketahui agar kedepannya kita bisa sama-sama tahu seberapa besar resiko yang timbul dari sisi surveilan untuk kota Samarinda," pungkasnya.
Advertisement