Sukses

Kecewa BLT Tak Tepat Sasaran, Warga di Merangin Jambi Bakar Posko Covid-19

Tak hanya membakar posko Covid-19, warga juga merusak isi dalam kantor desa Air Batu, Kecamatan Renah Pembarap, Merangin, Jambi.

Liputan6.com, Jambi - Puluhan warga di Desa Air Batu, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Jambi, membakar posko penanganan Covid-19 desa setempat. Amarah warga hingga membakar posko itu dipicu karena bantuan langsung tunai (BLT) tidak tepat sasaran.

Berdasarkan informasi yang dihimpun tak hanya membakar posko Covid-19, puluhan massa itu juga merusak isi dalam kantor desa setempat. Peristiwa tersebut terjadi Selasa (19/5/2020) malam sekitar 22.30 WIB.

Hingga Rabu (20/5/2020) dinihari menjelang sahur, warga masih berkumpul di kantor desa. Aparat langung menuju lokasi untuk mengantisipai agar kerusuhan tidak semakin meluas.

"Iya tadi malam heboh, mereka (warga) membakar posko tenda karena kecewa BLT untuk mengatasi dampak Covid-19 tidak tepat sasaran," kata Purnomo, warga Bangko Merangin ketika dihubungi dari Jambi.

Menurut keterangan warga, kemarahan mereka juga disebabkan karena pemerintah desa tidak transparan. BLT Covid-19 yang bersumber dari anggaran Dana Desa justru diberikan kepada orang yang mampu.

Sedangkan warga yang berhak yang menerima bantuan justru tidak menerima bantuan. Kemarahan warga juga buntut dari kepala desa yang tidak menghadiri rapat penjelasan BLT sebagaimana yang dijanjikan kepada warga sebelumnya.

Polisi masih mendalami kasus pembakaran dan perusakan kantor desa itu. Pascaperistiwa tersebut puluhan personil gabungan TNI/Polri langsung diterjunkan ke lokasi.

"Situasi sudah aman kondusif, masyarakat sudah kembali dan sebagian petugas sudah ditarik," kata Kapolres Merangin AKBP M Lutfi kepada wartawan di Merangin.

Sementara itu, Juru Bicara Penanganan Covid-19 Merangin, M Arief mengatakan, roda pemerintahan dan pencegahan Covid-19 di Desa Air Batu harus tetap berjalan, meski posko dan kantor desa rusak.

"Bupati menyampaikan yang membuat masalah harus ditindak tegas, dan pelayanan di desa harus tetap jalan, untuk sementara dilakukan di rumah," kata M Arief.

Simak juga video pilihan berikut ini: