Sukses

Menarik, Wali Kota Bengkulu Bikin Program Pengentasan 'Kejomloan'

Program ini tidak sama dengan program-program di media sosial yang kebanyakan foto dan data diri pencari jodoh tidak sesuai dengan kenyataan. Di program HD Samawa ini dijamin, pencari jodoh tak akan terkecoh.

Liputan6.com, Bengkulu - Banyak cara dilakukan pemimpin untuk membahagiakan masyarakatnya. Cara unik yang dirilis Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan dengan program Hidayah dan Doa Sakinah Mawaddah Warrahmah atau dikenal dengan HD Samawa mungkin baru pertama kali terjadi di Indonesia.

Program ini bertujuan memfasilitasi warga yang tidak memiliki pasangan atau jomlo bisa menemukan pasangan yang tepat dan tujuan akhirnya adalah bahagia. Tidak hanya untuk bujang-gadis, program ini juga menyasar para janda dan duda di Kota Bengkulu.

Menurut Wali Kota Helmi Hasan, program ini akan dikelola oleh pihak kelurahan. Sistemnya, kelurahan akan mendata ada berapa warganya yang bujangan, gadis, janda ataupun duda. Mereka lalu dipertemukan, jika cocok, perkenalan dilanjutkan secara pribadi.

Program ini tidak sama dengan yang banyak ditawarkan di media sosial. Kebanyakan foto dan data diri yang diunggah tidak sesuai dengan keyataan. Namun, di program HD Samawa ini para pencari jodoh tidak akan terkecoh.

"Intinya mereka serius ingin berpasangan, kita fasilitasi," ujar Helmi Hasan di Bengkulu (20/5).

Program ini lahir dari curhatan seorang duda yang menagih janji pada Wali Kota Helmi Hasan soal visinya yang ingin membahagiakan warganya. Kisah bermula saat Helmi, Wakil Wali Kota Bengkulu Dedy Wahyudi, beserta para pejabat lainnya menghadiri program 1.000 nampan di Masjid Agung At Taqwa Kota Bengkulu.

Program seribu nampan digelar setiap hari Jumat. Yang masak pemerintah, yang melayani nanti para pejabatnya. Jadi para pejabatnya membawa nampan ke masjid, masyarakat duduk. Usai Jumatan, para jemaah lalu makan bersama. Helmi mengaku, kadang dirinya makan dengan penyapu jalan, anak yatim. Wakil Wali Kota juga begitu, semuanya makan berbaur.

"Saat makan itu masyarakat menyampaikan keluh kesahnya, aspirasi itu yang kita angkat," ujar Helmi.

Saat itu, pria yang makan satu nampan dengannya mengeluh. Pria berusia sekitar 50 tahun itu mengaku hidupnya tidak bahagia. Makan sendiri, tidur sendiri, tertawa sendiri. Pria tersebut mengaku istrinya sudah lama meninggal dunia. Dia pun ingin menikah lagi dan minta Pemkot Bengkulu memfasilitasi.

"Dari situ kita buatkan program HD Samawa yaitu Harapan dan Doa agar Sakinah Mawaddah Warrahma. Jadi siapa yang jomblo jomblo, duda duda, atau janda, gadis yang ingin menikah nanti kita carikan calonnya," ujar Helmi.

Selain program HD Samawa, Pemkot Bengkulu juga melarang ASN untuk cerai. Jika ada ASN yang ngotot ingin cerai maka akan dimediasi.

"Kita mediasi, karena persoalan utama kadang hanya soal teknis, misalnya pekerjaan atau makanan. Lalu kita mediasi, Alhamdulillah dengan mediasi banyak cerita yang tadinya mau cerai batal cerai. Kita sudah banyak menyelamatkan rumah tangga orang," Helmi memungkasi.

 

 

Simak video pilihan berikut ini: