Liputan6.com, Payakumbuh - Pandemi virus corona Covid-19 mewabah hampir di seluruh belahan dunia, dampaknya tak main-main, dapat dikatakan semua sektor terpukul termasuk dunia penerbangan.
Pada pertengahan Maret 2020, seorang pramugari asal Ranah Minang, Lydia Azwar yang bekerja di perusahaan penerbangan Air Atlanta Icelandic tiba di kampung halamannya, Kota Payakumbuh Sumatera Barat.
Wanita kelahiran 1988 ini menjadi salah satu orang yang terpaksa dirumahkan untuk sementara waktu, hingga kondisi kembali kondusif.
Advertisement
Lydia sudah menggeluti profesi pramugari sejak 8 tahun terakhir, perusahaannya sekarang merupakan tempat ketiga dalam karirnya.
Untuk mengisi waktu luang selama masa pandemi, Lydia bergabung dengan sahabatnya yang memiliki usaha kopi.
Tidak hanya sekadar bergabung, ia juga menantang dirinya untuk belajar meracik kopi karena sejak lama Lydia juga merupakan pecinta kopi.
"Iya belajarnya sudah lama, cuma karena sekarang ada waktu luang yang lebih panjang jadi ya lebih diperdalam lagi," kata Lydia Azwar kepada Liputan6.com, Kamis (21/5/2020).
Baca Juga
Meracik kopi yang kini ikut digeluti, kata Lydia, akan menjadi cerita sendiri nantinya ketika sudah kembali bekerja sebagai pramugari.
Ia mengaku cukup beruntung memiliki beberapa orang teman yang terus mendukungnya, agar tetap produktif selama masa pandemi.
"Ketika pulang awal Maret 2020 itu saya dihubungi sahabat dan diajak gabung bantu-bantu di usaha kopinya," katanya.
Sebagai pecinta kopi, ia ingin merasakan dan belajar bagaimana meracik kopi yang selama ini diminumnya. Sehingga kegiatan seperti itu dinilai cukup produktif.
"Nama usaha kopi tempat saya bergabung saat ini, PN Coffe di Kota Payakumbuh," ujarnya.
Saksikan juga video pilihan berikut ini:
Menulis Buku
Tak hanya itu, selain meracik kopi Lydia juga aktif di media sosial untuk berdiskusi dengan anak-anak muda dari Ranah Minang.
Berbagi pengalaman melalui sosial media, menurutnya merupakan salah satu aktivitas yang dapat membunuh rasa bosan.
Putri asli Payakumbuh ini, juga sudah merampungkan sebuah buku bersama temannya. Namun, karena wabah corona, peluncurannya tertunda.
"Sudah, bukunya sudah rampung, tinggal peluncuran saja namun mesti bersabar dulu hingga kondisi lebih baik," jelasnya.
Lydia juga belum dapat memastikan kapan ia akan kembali 'terbang', namun dari pemberitahuan perusahaan kemungkinan aktivitasnya akan kembali normal pada September atau Oktober 2020.
Sebagai seorang pramugari, Lydia terbiasa dengan aktivitas yang cukup padat. Tahun ke-8 ini ia sudah mengunjungi banyak sekali negara di berbagai benua.
"Ya selama masa pandemi ini mencoba untuk tetap produktif agar tidak stres," Lydia menambahkan.
Advertisement