Liputan6.com, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, mobilitas warga menjelang hari raya Idul Fitri meningkat. Di sejumlah daerah, kata dia, banyak kerumunan yang tercipta, baik warga yang berniat mudik dan berbelanja.
Baca Juga
Advertisement
Hal tersebut berpotensi meningkatkan penularan virus corona (Covid-19). Maka dari itu, pria yang karib disapa Emil ini menginstruksikan kepada para bupati/wali kota untuk kembali melaksanakan pengetesan Covid-19 secara masif.
"Saya titip karena setelah Lebaran bisa dilakukan pengetesan-pengetesan Covid-19. Apakah ada dampak atau tidak? Mudah-mudahan tidak," katanya saat menyapa kepala daerah di Jabar dalam video conference dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Minggu (24/5/2020).
Pemerintah Provinsi Jawa Barat intens melakukan pengetesan Covid-19, baik dengan metode teknik reaksi rantai polimerase (PCR) atau tes swab maupun rapid test. Tujuannya untuk mendapatkan peta persebaran, melacak kontak terpapar, mendeteksi keberadaan virus, dan memastikan status pasien Covid-19.
"Kalau dari hasil tes angka terkendali, ekonomi bisa lebih longgar, tinggal diatur kalau restoran maksimal berapa kursi, kalau di kantor bagaimana, di mall bagaimana dihitung sesuai kapasitas," ujar Emil.
Ia pun mengajak bupati/wali kota dan pihak berwenang lain di Jabar memiliki soliditas yang tinggi untuk menanggulangi pandemi Covid-19.
"Kita kerja sama, bersama- sama, kami juga terharu atas kerja keras bupati/wali kota. Semoga segera kita ke zona hijau," tuturnya.
Emil pun berharap ke depan kegiatan ekonomi warga tetap berjalan mengikuti protokol kesehatan. Apalagi setelah Idul Fitri tidak ada lagi momentum yang membuat warga ada lonjakan kerumunan.
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Simak Video Pilihan Berikut Ini
SOP New Normal di Jabar
Selain dengan kepala daerah, Emil melaksanakan halal bihalal secara daring dengan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemprov Jabar. Dalam halalbihalal tersebut, Emil mengingatkan aparatur sipil negara agar semakin giat bekerja setelah libur Idulfitri.
Motivasi ganda ini harus diperlihatkan mengingat ASN merupakan salah satu profesi yang tidak terlalu terdampak Covid-19 dari segi finansial.
"Jangan lupa bersyukur. Kelompok paling tidak terdampak Covid-19 adalah ASN. Ketika tidak terdampak maka kerjanya harus lebih, kita tunjukkan ke masyarakat kita adalah yang terbaik untuk mereka," katanya.
Menurut Emil seluruh ASN wajib masuk kerja Selasa (26/5/2020) setelah cuti bersama Lebaran. Emil juga meminta seluruh kepala perangkat daerah segera membuat standar operasional prosedur (SOP) kehidupan normal baru saat Covid-19.
SOP kehidupan normal baru diperlukan karena karena saat ini belum ada vaksin dan para pakar kesehatan dunia belum tahu kapan wabah ini akan berakhir.
Emil juga mengapresiasi kinerja ASN yang menggawangi Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Provinsi Jawa Barat karena mendapat apresiasi dari Gugus Tugas Pusat sebagai gugus tugas terbaik se- Indonesia.
"Ini bukan dari survei -survei, tapi datang dari pimpinan gugus pusat langsung. Maka ini jadi kebanggaan," tuturnya.
Selain itu, Emil juga mengapresiasi para ASN Pemprov Jabar yang telah mengumpulkan Rp10 miliar dari sebagai penghasilannya untuk membantu pemerintah menanggulangi Covid-19.
Advertisement