Liputan6.com, Manado - Semakin masifnya penyebaran Covid-19 di Sulut terutama melalui Klaster Pasar Pinasungkulan Manado, membuat pemerintah setempat mengambil langkah konkrit.
“Pilihannya adalah dengan melakukan rekayasa Pasar Pinasungkulan,” ungkap Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Manado GS Vicky Lumentut.
Advertisement
Baca Juga
Wali Kota Manado ini juga menginstruksikan langkah-langkah antisipasif sebagai upaya menekan penyebaran Covid-19 yang makin tinggi.
“Opsi rekayasa pedagang di dalam pasar diterapkan dengan memperhatikan jarak antar pedagang,” ungkapnya.
Sekitar 1.000 pedagang sudah dibagikan nomor urut. Nantinya pedagang akan dipindahkan dari hanggar di dalam pasar ke jalan, sesuai pemetaan yang sudah dilakukan petugas PD Pasar.
“Akan diberlakukan sistem ganjil genap bagi pedagang yang secara bergantian berjualan sesuai nomor urut, guna maksimalnya penerapan social distancing,” ujar Lumentut.
Dia mengatakan, selain penerapan ganjil genap pedagang, tiap hari akan dilakukan penyemprotan disinfektan, rutin rapid test bagi penjual dan petugas PD Pasar Manado.
“Pedagang yang terkena rekayasa akan dibebaskan dari retribusi, sebagai kompensasi, Pemkot akan mensubsidi PD Pasar perihal retribusi yang hilang,” ujarnya.
Selanjutnya di pintu masuk pasar ada pos pemeriksaan suhu dan masker, yang dijaga petugas kesehatan, Satpol PP, BPBD, TNI dan Polri serta PD Pasar.
"Jam operasi pasar, pukul 06.00 hingga 17.00 Wita, kendaraan roda dua maupun roda empat dilarang masuk," jelas Lumentut.
Rekayasa seperti ini juga akan segera dilakukan di Pasar Bersehati dan Pasar Tuminting guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
“Kita berharap upaya ini bisa menghentikan pandemi Covid-19 di Manado,” ujarnya.
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.