Sukses

'New Normal' di Kebumen, Rapid Test Massal Digelar Maraton di Pasar Tradisional

Pemkab Kebumen kebut rapid test untuk mendeteksi kasus positf Covid-19 sebelum pemberlakukan new normal

Liputan6.com, Kebumen - Pandemi COVID-19 mengubah cara hidup umat manusia. Negara menerapkan standar kesehatan baru untuk mencegah mata rantai penyebaran virus. Setiap daerah, termasuk Kabupaten Kebumen, mulai mempersiapkan tatanan kehidupan baru yang dikenal new normal.

New normal itu diejawantahkan antara lain dengan memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun. Untuk memudahkan ketentuan itu berjalan, pemerintah daerah menyediakan fasilitas mencuci tangan untuk umum.

Sejauh ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kebumen memasang 42 toren air di area publik dengan kapasitas masing-masing 1.000 liter untuk cuci tangan. BPBD juga memasang dua toren di dapur umum dengan kapasitas masing-masing 1.000 liter.

BPBD mengisi toren secara berkala. Terakhir BPBD mengisi torn dengan air bersih di seputar Alun-alun Kebumen, Pasar Tumenggungan, Pasar Mertakanda, dan Pasar Burung Kebumen, Kamis (28/5/2020) pukul 08.00 hingga 11.30 WIB. Di Alun-alun Kebumen ada tiga toren dengan kapasitas masing-masing 1.000 liter.

Tim Bupati bersama Sekda, Kepala Dinkes, Kasatpol PP beserta OPD Pemantau berkunjung ke Pasar Gombong/Wonokriyo, Secata Gombong dan Pasar Karanganyar.

Sementara Tim Wakil Bupati bersama Asisten 1, Kepala Dishub, Sekretaris Dinas Kesehatan serta OPD Pemantau mengambil titik di Lokasi Pasar Desa Selokerto Sempor dan Pasar Rowokele. Pemantauan dilakukan terkait dengan rapid test massal menjelang pemberlakukan new normal.

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Respons Pedagang Pasar

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Kebumen, yang juga Bupati Kebumen, KH Yazid Mahfudz mengatakan, rapid test massal bertujuan memperluas jangkauan deteksi COVID-19.

"Pasar itu menjadi lokasi rapid test karena berpotensi terjadinya penyebaran COVID-19," kata Yazid Mahfudz.

Yazid menjelaskan, Pemkab Kebumen menyiapkan 13 ribu rapid test kit untuk RDT massal yang rencanananya akan dilakukan di 26 lokasi di Kabupaten Kebumen.

"Hari ini masing-masing titik kita siapkan 500 rapid test," ujarnya.

Dari hasil rapid test massal di empat pasar tradisional, hanya satu yang dinyatakan reaktif di Pasar Rowokele. Warga dengan hasil tes reaktif diminta mengarantina diri. Ia juga akan menalani swab test melalui uji Polymerase Chain Reaction (PCR) di laboratorium.

"Mudah-mudahan hasilnya negatif," kata dia.

Sejumlah pedagang mengaku kaget saat melihat rombongan tim yang akan melaksanakan rapid test. Hal tersebut diungkapkan seorang pedagang cabai asal Wonokriyo, Siti (56). Ia mengaku khawatir hasil testnya positif.

"Ya, saya kaget liat rombongan pak wakil katanya pedagang di sini mau dites Corona. Saya khawatir, takut hasilnya jelek," ujar Siti.

Tak hanya pengunjung dan pedagang pasar, rapid test juga menyasar kepala desa dan lurah di Kabupaten Kebumen.

Seperti di Kecamatan Gombong, 12 kepala desa serta dua lurah bersama relawan COVID-19 mengikuti tes cepat di kantor kecamatan setempat. Hasilnya menunjukkan seluruhnya non-reaktif (NR) COVID-19.