Sukses

Isu Sogok Pihak Rumah Sakit Picu Insiden Saat Kematian PDP di Manado

Bahkan dalam video yang beredar, salah satu anak PDP yang meninggal itu mengaku diberikan sejumlah uang oleh dokter dari RS Pancaran Kasih Manado.

Liputan6.com, Manado - Warga Kota Manado dihebohkan dengan insiden yang terjadi di Rumah Sakit Pancaran Kasih pada, Senin (1/6/2020). Ratusan massa dan keluarga Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang meninggal dunia menolak pemakaman dengan protokol Covid-19.

Informasi yang dihimpun dari pihak RS Pancaran Kasih menyebutkan, PDP berusia 52 tahun asal Manado itu mengalami penyakit pneumonia, kemudian masuk dalam kategori PDP.

Persoalan muncul ketika PDP itu meninggal dunia, dan pihak keluarga menolak pemakaman dengan mengikuti protokol Covid-19. Hingga pukul 15.00 Wita, pihak keluarga masih tidak setuju penanganan jenazah dengan protokol Covid-19.

Situasi kemudian memanas ketika informasi beredar bahwa pihak keluarga akan mendapatkan uang sebesar Rp15 juta dari rumah sakit jika bersedia memakamkan jenazah dengan protokol Covid -19.

Bahkan, dalam video yang beredar, salah satu anak PDP yang meninggal itu mengaku diberikan sejumlah uang oleh dokter dari RS Pancaran Kasih Manado.

"Namun uang itu saya tolak, karena saya tidak tahu untuk apa,” ujarnya.  

Informasi yang berkembang, uang itu diberikan agar jenazah tidak lagi dibawa ke rumah, dan langsung dibawa ke lokasi pemakaman dan dimakamkan sesuai prosedur Covid-19.

Menjelang malam, massa yang tak terkendali langsung mencari jenazah untuk dibawa ke rumah duka menggunakan ambulans.

Saat dikonfirmasi terkait pemberian uang dari pihak RS ke keluarga PDP, juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Sulut dr Steaven Dandel mengatakan hal tersebut tidak benar.

"Pihak RS sudah memberitahu, tidak pernah ada tindakan seperti itu," tukas Dandel.

Dia menambahkan, dalam SOP tidak ada kebijakan pemberian uang kepada keluarga sehingga persoalan ini perlu untuk dijelaskan lebih detail.

"Nanti kami minta Direktur RS Pancaran Kasih Manado untuk memberikan keterangan secara resmi kepada masyarakat dan media, supaya tidak ada simpang siur seperti ini," ujarnya.

Simak juga video pilihan berikut: