Sukses

Manut 'Petuah Bayi Ajaib', Warga Desa di NTT Kompak Rebus Telur Tengah Malam

Seperti yang terjadi di beberapa desa di Kecamatan Adonara Tengah pada Senin (1/6/2020), warga desa ramai-ramai merebus telur ayam lalu mengonsumsinya untuk menangkal Covid-19.

Liputan6.com, Kupang - Merebaknya corona (Covid-19) memicu beredarnya hoaks atau berita bohong seputar virus yang pertama kali muncul di Wuhan, China ini. Tidak bisa dipungkiri, merebaknya Covid-19 dengan cepat ke seluruh belahan dunia ini menimbulkan kepanikan di masyarakat, tidak terkecuali di Flores Timur, NTT.

Seperti yang terjadi di beberapa desa di Kecamatan Adonara Tengah pada Senin (1/6/2020), warga desa ramai-ramai merebus telur ayam lalu mengonsumsinya untuk menangkal Covid-19. Hal ini dilakukan warga karena adanya informasi bahwa, dengan mengonsumsi telur ayam bisa membunuh atau menangkal virus corona.

Rupanya informasi yang beredar tengah malam ini berasal dari beberapa warga Flores Timur yang berada di Kupang, Ambon dan Papua. Informasi bohong ini menyebutkan, ada petuah seorang anak yang baru lahir di Ambon. Anak ini sudah bisa bicara saat tali pusarnya belum putus. Bayi itu meminta warga harus mengonsumsi telur ayam di tengah malam jika ingin selamat dari virus corona.

Sontak semua warga heboh tengah malam, membangunkan keluarga mereka untuk merebus telur ayam, menggedor kios-kios dan membangunkan penjual hanya untuk memperoleh telur ayam.

"Informasi ini dalam sekejap menyebar ke desa. Kami semua harus rebus telur ayam lalu makan. Harus malam ini, karena kalau dimakan besok dan seterusnya itu sudah tidak bisa lagi tangkal corona," ujar Gusti salah satu warga kepada wartawan, Selasa (2/6/2020).

Ia menyebutkan, sekitar tiga hari sebelum kejadian ini, seorang kakek mengingatkan cucu-cucunya di sebuah kampung di Adonara untuk mengangkat jemuran di luar karena beredar informasi, malam nanti pemerintah Malaysia dan Singapura akan menyemprot cairan disinfektan dari udara.

Beberapa warga yang percaya dengan informasi ini pun mengangkat jemuran yang masih berada di luar dan melarang anak-anak mereka keluar rumah.

"Saya dengar begini karena dapat informasi lewat telepon dari istri saya di Malaysia," ungkapnya.

Beredarnya hoaks di masyarakat, khusunya masyarakat di pedesaan ini menjadi fenomena atau cerita tersendiri di tengah merebaknya Covid-19. Meski demikian beberapa warga lainnya yang tidak percaya berusaha menjelaskan kepada warga lain mengenai informasi hoaks ini.

Warga Desa Horowura, Adonara Tengah Donatus bahkan merasa sangat khawatir dengan respon warga terhadap hoaks ini.

"Bayangkan apa yang terjadi kalau misalnya ada warga yang punya riwayat penyakit yang harusnya dia tidak boleh makan telur ayam lalu dia terpaksa makan hanya karena panik dengan corona. Atau ada orang yang punya riwayat jantung yang tidak sehat saat dibangunkan tengah malam secara mendadak lalu dia tiba-tiba serangan jantung? Ini bahaya," ungkap Donatus.

"Bisa jadi orang-orang juga jadi peminum alkohol massal hanya karena isu ini," lanjutnya.

Berdasarkan penelurusan, tidak ada satu pun hasil penelitian yang menyatakan telur ayam dan arak atau minuman alkohol bisa tangkal corona.

Demikian halnya dengan kabar pemerintah Malaysia dan Singapura semprot racun dan disinfektan pembasmi corona. Berita ini merupakan hoaks yang telah berkembang selama ini di tengah kepanikan warga soal penyebaran Covid-19.

Simak juga video pilihan berikut ini: