Liputan6.com, Palembang - Tingginya aktivitas di Stasiun Kereta Api (KA) Kertapati Palembang Sumatera Selatan (Sumsel), ternyata dimanfaatkan oleh para pelaku kriminal, salah satunya penjambret.
Aksi penjambretan di depan stasiun kereta api ini, kerap terjadi. Korban para penjambret, ternyata didominasi para perempuan yang sering membawa tas jinjing.
Advertisement
Baca Juga
Hal ini diungkapkan IKB (28), salah satu penjambret yang ditangkap oleh tim Unit Pidum Satreskrim Polrestabes Palembang, pada hari Senin (8/6/2020) kemarin.
Pelaku yang merupakan warga Jalan Ogan Baru Kertapati Palembang ini menuturkan, dia sengaja mengincar perempuan yang akan menjadi mangsa empuknya.
Alasannya, karena perempuan sering lengah. Terlebih ketika berdiri di pinggir jalan di depan Stasiun KA Kertapati Palembang. Saat menunggu angkutan kota (angkot) atau pun ketika akan menyeberang jalan.
"Saya tarik (barang milik korban), lalu kabur. Kadang dapat uang dan telepon genggam di dalam tas korban," ucapnya, saat diinterogasi di Mapolrestabes Palembang, Selasa (9/6/2020).
Selama menjalani aksinya, dia mengakui hanya sendirian saja. IKB pun berhasil menjalankan aksinya dengan tangan kosong, tanpa memakai senjata tajam (sajam).
Karena aksinya sudah sangat meresahkan, petugas Unit Pidum Polrestabes Palembang pun akhirnya memburu IKB.
Pria berkulit kecokelatan ini, akhirnya ditangkap polisi pada Senin siang di dekat Stasiun KA Kertapati Palembang. Karena berusaha kabur, polisi akhirnya melumpuhkannya dengan menembak ke kedua kakinya.
Ternyata pelaku sudah menjadi langganan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Palembang. Dia bahkan sudah empat kali keluar masuk penjara dengan kasus yang sama.
IKB beralasan, dia kebingungan usai keluar penjara. Di tengah himpitan ekonomi, dia pun kesulitan mendapatkan pekerjaan yang halal untuk mendapatkan pundi-pundi uang.
“Saya baru keluar penjara empat bulan lalu. Tapi karena tidak dapat kerja, makanya saya mengulang lagi menjambret,” ujarnya.
Sebelumnya, Tim Resmob Satreskrim Polrestabes Palembang menangkap kawanan penodong di atas Jembatan Ampera Palembang.
YON (21), SUH (34) dan IND (41) terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas pada hari Sabtu (6/6/2020), usai menodong dan merampas uang milik tukang sol sepatu.
Penodongan di Jembatan Ampera
Aksi penodongan dan perampasan uang dilakukan para pelaku pada Jumat (5/6/2020) pagi, sekitar pukul 07.00 WIB di atas Jembatan Ampera Palembang.
Saat korban Iwan berjalan di atas Jembatan Ampera Palembang, ketiga pelaku mendekati korban sembari menodongkan sajam jenis pisau.
Kasat Reskrim Polrestabes Palembang, AKBP Nuryono didampingi Katim Resmob Aipda Agus Akbar mengatakan, korban diancam akan dianiaya jika tidak menyerahkan uang.
“Karena takut dan tak bisa melawan, para pelaku langsung merampas dompet korban lalu kabur. Korban akhirnya melapor ke Polrestabes Palembang,” ujarnya.
Korban Iwan menuturkan, para pelaku merampas dompetnya yang berisi uang sebesar Rp700.000.
"Uang tabungan saya hasil kerja selama dua minggu. Mereka keroyokan dan bawa pisau waktu menodong saya," ungkapnya.
Advertisement