Sukses

6 Dokter dan 8 Nakes Positif Covid-19, RSUD Toto Kabila Bonebol Ditutup

Dari 77 orang yang diambil swab, 14 diantaranya positif Corona

Liputan6.com, Gorontalo - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango (Bonebol) ditutup sementara waktu, setelah 14 tenaga kesehatan (Nakes) positif Covid-19 berdasarkan hasil Swab.

Dari ke 14 nakes yang positif Covid-19 tersebut, enam di antaranya merupakan dokter yang memang bekerja di rumah sakit itu. Berdasarkan hal itu, seluruh pelayanan rumah sakit di hentikan, sebab pihak rumah sakit akan mesterilisasi seluruh ruangan dan bagian rumah sakit.

Kepala Bidang Pelayanan RSUD Toto Kabila, dr Thaib Saleh mengatakan untuk sementara waktu rumah sakit tidak menerima pasien. Namun ketika ada pasien yang datang secara darurat maka tetap akan dilayani, meski RS sedang ditutup lantaran Covid-19.

"Belum ada pelayanan. Kecuali itu memang dalam keadaan darurat tetap kita layani," katanya kepada Liputan6.com, Selasa, (16/06/2020).

Ketika ada pasien yang butuh pertolongan, mereka tetap ditangani namun langsung dirujuk ke rumah sakit lain yang ada di Gorontalo.

"Sebab kita belum menerima pasien rawat inap," ucapnya.

Ia menjelaskan, kondisi ini akan berlangsung selama tiga hari ke depan hingga rumah sakit benar-benar steril dari Covid-19. Pihak RSUD akan menyemprot disinfektan diseluruh ruangan yang menjadi aktivitas nakes yang positif.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Kedisiplinan Protokol Pencegahan Covid-19

Sebelumnya, ke-14 nakes yang dinyatakan positif tersebut merupakan tracking kontak dari pasien 141 yang juga merupakan dokter di RSUD ini.

Setelah dokter itu dinyatakan positif berdasarkan hasil swab, kemudian Gugus tugas langsung melakukan tracking kepada seluruh petugas rumah sakit berjumlah 77 orang.

"Akhirnya, dari 77 orang yang diambil swab, 14 diantaranya positif Corona," ujar dr Saleh.

Bupati Bone Bolango Hamim Pou menegaskan, apa yang terjadi adalah pembelajaran mahal bagi warga yang hendak berobat dan membutuhkan layanan rumah sakit. Sebaliknya peristiwa ini menjadi cermin bagi paramedis untuk tidak abai pada protokol kesehatan karena menghadapi ketidakjujuran pasien.

"Saya minta warga bonebol makin waspada saya melihat mulai ada yang tanpa mengenakan masker, terpulang ke masyarakat, kalau kami tidak capek-capeknya mengingatkan dan memberi contoh," kata Hamim.

Hamim pun menjelaskan, protokol pencegahan Covid-19 ini bukan semata soal PSBB, bukan pula soal new normal. Tapi ini soal kehidupan dan masa depan.

"Bahkan di RSUD pun ada potensi Covid-19, apalagi di pasar da tempat umum," tandasnya.