Liputan6.com, Bangkalan - Kematian pasien virus corona covid-19 di Pulau Madura, Jawa Timur, kian mengejutkan. Setelah satu keluarga tenaga medis di Kecamatan Kedungdung, Kabupaten Sampang meninggal akibat terjangkit corona covid-19, kasus serupa juga terjadi di Kabupaten Bangkalan, satu keluarga di Kelurahan Pejagan meninggal karena covid 19.
Baca Juga
Advertisement
Kasus corona covid-19 di Kelurahan Pejagan ini berawal dari pasien covid-19 ke 31 berinisial SR, warga Kelurahan Pangeranan. Awal Mei lalu, perempuan 53 tahun ini didera demam yang disertai batuk dan sesak nafas.
"Selama sakit itu, SR dirawat oleh tantenya M, warga Pejagan," kata juru bicara Gugus Tugas Covid 19 Bangkalan, Agus Zein, Rabu, 17 Juni 2020.
Karena sakitnya tak kunjung sembuh, pegawai TU sebuah SMA di Bangkalan itu pun memeriksakan diri ke RS PHC Surabaya. Dia pun dinyatakan positif covid-19 dan langsung diisolasi di rumah sakit yang sama.
Gugus Tugas Covid 19 Bangkalan lantas melacak riwayat kontak SR di Kelurahan Pejagan. Hasilnya 5 orang reaktif covid-19 yaitu tantenya M, kemudian adiknya M berinsial DP dan MH, juga suami, DP. Semantara suami SR juga positif dan saat ini menjalani isoslasi di Balai Diklat.
"Ada delapan keluarga yang lain, mereka saat ini isolasi mandiri di rumah sambil menunggu hasil swab," ujar Agus.
Dari kelima PDP yang kontak langsung dengan SR itu, tiga di antaranya meninggal dunia. Diawali M meninggal pada 5 Juni, disusul DP pada 16 Juni, dan MH meninggal hari ini, 17 Juni 2020, saat menjalani perawatan di RS PHC.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Rapid Test Massal
Setelah kasus ini, beban Gugus Tugas menjadi lebih berat karena harus melacak tidak hanya mereka yang kontak langsung, tapi juga melacak para pelayat dan yang menghadiri tahlilan pasien meninggal. Agus menuturkan setelah tracing atau pelacakan selesai, mereka yang terdata akan menjalani rapid test secara massal.
"Untuk sementara warga berinisitif menutup akses jalan ke rumah duka untuk mencegah penularan," ungkap dia.
Gugus Tugas Covid 19 Bangkalan menyebut kasus ini menempatkan Kota Bangkalan sebagai kecamatan kluster penularan covid-19 tertinggi di Bangkalan.
Dari 140 pasien positif yang telah ditangani medis, 46 di antaranya merupakan warga Kota Bangkalan. Dan dari 23 pasien corona covid-19 yang meninggal, 10 di antaranya warga kota Bangkalan dari kategori Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
"Masyarakat harus disiplin pada protokol covid, jangan meremehkan virus ini karena yang terjangkit terus bertambah," kata Bupati Bangkalan R Abdul Latif Amin.
Advertisement