Liputan6.com, Bandung - Penggagas ventilator portabel Vent-I Syarif Hidayat mengatakan, hingga hari ini sebanyak 139 unit ventilator produksi pertama telah didistribusikan ke rumah sakit-rumah sakit yang membutuhkan.
Baca Juga
Advertisement
"Sementara ini total target produksi Vent-I sekitar 800-900 unit dari dana donasi masyarakat, institusi negara, BUMN dan swasta," kata Syarif dalam keterangan resmi ITB, Senin (22/6/2020).
Berdasarkan data yang terdapat di website vent-i.org, pada Minggu (21/6/2020), jumlah ventilator yang telah didistribusikan sebanyak 139 unit per provinsi. Rinciannya, Jawa Timur sebanyak 47 unit, Jawa Barat (44), DKI Jakarta (20), Jawa Tengah (15), Banten (4), Sumatera Utara (3), DI Yogyakarta (2), Lampung (2), dan Kalimantan Timur (2).
Syarif menjelaskan, untuk produksi non-donasi atau komersial, proses industri dilaksanakan oleh PT Rekacipta Inovasi ITB (PT RII) yang bekerja sama dengan ITB, BUMN, dan swasta.
"Terima kasih atas dukungan semua pihak atas perhatian dan bantuan sejak pengembangan, pengujian, perizinan, produksi, distribusi hingga nantinya after donation bisa terlaksana serta bermanfaat bagi masyarakat luas," ujar Syarif.
Selain itu, tim ventilator portabel Vent-I menyerahkan secara simbolis tiga unit Vent-I kepada Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto di Kantor Kementerian Kesehatan, di Jakarta, Jumat (19/6/2020). Ketiga unit ventilator berbeda varian tersebut merupakan produk anak bangsa yang dibuat atas kolaborasi ITB, Unpad, dan YPM Salman ITB.
Sebelumnya, Vent-I telah dinyatakan lolos uji produk oleh Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) Kementerian Kesehatan pada 21 April 2020. Vent-I dinyatakan lolos uji untuk semua kriteria uji sesuai dengan standar SNI IEC 60601-1:204: Persyaratan Umum Keselamatan Dasar dan Kinerja Esensial, Rapidly Manufactured CPAP Systems, Document CPAP 001, Specification, MHRA, 2020.
Ventilator tersebut diinisiasi pengembangannya oleh Syarif Hidayat, Dosen STEI ITB dari Kelompok Keahlian Ketenagalistrikan, didukung oleh beberapa dosen dan mahasiswa dari Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) dan Prodi Desain Produk, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD).Â
Vent-I adalah alat bantu pernapasan bagi pasien yang masih dapat bernapas sendiri jika pasien Covid-19 pada gejala klinis tahap dua, bukan diperuntukkan bagi pasien ICU.
Vent-I tersebut dirancang dapat digunakan dengan mudah oleh tenaga medis baik dokter umum maupun perawat yang bertugas di garis depan. Alat tersebut memiliki fungsi utama yaitu CPAP atau Continuous Positive Airway Pressure.