Liputan6.com, Pekanbaru - Gugurnya Serma Rama Wahyudi tak hanya meninggalkan duka bagi keluarga tapi juga teman hingga atasannya di Detasemen Peralatan (Denpal) Pekanbaru.
Bagi Komandan Denpal Letnan Kolonel CPL Joto Wirotono Marpaung, prajurit TNI gugur di Kongo itu punya keistimewaan.
Advertisement
Baca Juga
Joto menceritakan, Serma Rama selama berdinas merupakan prajurit serba bisa. Selama ini, benda apa pun yang dipegangnya selalu berhasil dikendalikan dengan baik.
Sebut saja memperbaiki hingga membawa kendaraan tempur. Selanjutnya, dia bisa menggunakan senjata api lebih baik dibanding rekan-rekannya yang lain.
"Serba bisa, anaknya bagus, dedikasi bagus dan pandai pergaulan," kata Joto di Pekanbaru, Rabu petang, 24 Juni 2020.
Joto menambah, Serma Rama merupakan prajurit loyal terhadap institusi. Setiap tugas yang diberikan selalu diselesaikan dengan baik sehingga bisa terpilih menjadi pasukan perdamaian Indonesia untuk PBB.
"Tidak pernah ngeluh, semua tugas selalu selesai," kata Joto.
Joto menyebut Serma Rama berangkat dari Pekanbaru ke Jakarta pada Desember 2019. Dia berada beberapa hari di ibu kota negara untuk pengenalan tugas sebagai prajurit pembawa misi perdamaian di daerah konflik.
"Januari baru berangkat ke Kongo," kata Joto mengisahkan perjalanan dinas prajurit kelahiran 1983 itu.
Hingga kini, Joto belum mendapat kabar kapan jenazah Serma Rama tiba di Tanah Air. Dia menyebut pemulangan jenazah ke rumah duka di Jalan Garuda Sakti Kilometer 6 Kampar diurus oleh PBB.
"Sampai saat ini kami masih menunggu," sebut Joto.