Liputan6.com, Yogyakarta - Pakar Keamanan Pangan UGM Endang S Rahayu akhirnya angkat bicara perihal bakteri Listeria yang akhir-akhir ini menjadi perbincangan hangat. Pemerintah meminta pengimpor untuk menarik peredaran jamur Enoki yang berasal dari Korea Selatan.
Sebab, produk itu diduga terkontaminasi bakteri Listeria monocytogenes yang menyebabkan kejadian Luar Biasa (KLB) di Amerika Serikat, Kanada, dan Australia.
“Bakteri Listeria monocytogenes merupakan salah satu bakteri patogen yang bisa mengakibatkan infeksi usus atau listeriosis,” ujar Endang, Sabtu (27/6/2020).
Advertisement
Ia menjelaskan bakteri yang ikut terkonsumsi akan tumbuh di usus dan menyerang mukosa. Tidak hanya itu, bakteri Listeria juga akan masuk ke dalam pembuluh darah dan menyerang jaringan lain, termasuk saraf.
Baca Juga
Jika sudah demikian, bakteri Listeria bisa menimbulkan efek serius terhadap golongan rentan, seperti balita, lansia, dan ibu hamil. Masa inkubasi infeksi Listeria monocytogenes berlangsung 1-7 hari. Sejumlah gejala yang biasanya muncul antara lain demam, sakit perut, dan diare.
Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UGM ini menjelaskan bakteri Listeria dikenal sebagai bakteri psikrotrofik yang dapat tumbuh pada suhu rendah. Mereka bisa tumbuh di antara suhu 1 sampai 44 derajat Celsius, dengan suhu optimum 35 sampai 37 derajat Celsius dan pada suhu 7 sampai 10 derajat Celsius masih bisa tumbuh dengan cepat.
Listeria monocytogenes juga dapat bertahan dalam kondisi garam yang tinggi dan pH lebih dari 5 serta resisten terhadap pengeringan.
“Namun bakteri Listeria akan mati jika terpapar suhu pasteurisasi yakni 80 derajat Celsius,” ucapnya.
Trisye menerangkan Listeria monocytogenes biasanya terdistribusi luas di tanah, kotoran, feses, saluran air, dan peralatan yang tidak bersih. Makanan yang rentan terkontaminasi adalah berbagai jenis makanan yang disimpan di suhu dingin.
Ia pun menyarankan untuk untuk mengemas bahan makanan dengan baik saat disimpan dalam lemari es, termasuk memisahkan bahan pangan yang siap makan dengan siap olah.
Saat menyimpan sayuran, termasuk Enoki, sebaiknya ditempatkan dalam wadah plastik yang terpisah serta tidak dicampur dengan buah-buahan yang siap makan untuk menghindari kontaminasi silang.
“Kalau sayuran, termasuk Enoki diolah dengan dipanasakan bakteri Listeria bisa mati. Yang bahaya itu bakterinya berpindah ke buah dan beranak-pinak, sementara buah langsung dimakan tanpa dicuci dulu ini bisa menyebabkan penyakit,” ucap Kepala Pusat Studi Pangan dan Gizi (PSPG) UGM ini.