Liputan6.com, Aceh - Konflik manusia versus satwa dilaporkan kembali terjadi di Aceh. Kali ini, seekor harimau ditemukan sudah menjadi bangkai di Aceh Selatan, hanya sehari setelah adanya serangan yang menyasar sejumlah kambing milik warga.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, Agus Arianto, mengatakan bahwa lokasi penemuan bangkai harimau pada Senin (29/06/2020) tersebut tidak jauh dari lokasi konflik.
Bangkai hewan tersebut kini telah diamankan oleh polisi, sementara pihak terkait belum mengeluarkan hasil nekropsi untuk memastikan apa sebenarnya penyebab kematian hewan tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Sebelumnya, ada laporan bahwa seekor harimau telah memangsa hewan-hewan ternak warga belakangan ini. Otoritas terkait pun menuju ke lokasi untuk mengecek lantas menemukan bekas tapak harimau serta bangkai kambing sebanyak 6 ekor di dalam areal perkebunan.
Sejumlah kamera trap pun dipasang di lokasi untuk memonitoring pergerakan hewan tersebut pada Pemasangan kamera jarak jauh ini juga bertujuan untuk menenangkan warga yang mulai was-was dengan keberadaan harimau tersebut.
"Pada saat akan melakukan pengambilan data kamera trap yang telah dipasang satu hari sebelumnya, tim menemukan satu ekor harimau mati di sekitar lokasi konflik," terang Agus, dalam keterangan resmi diterima Liputan6.com, Selasa dini hari.
Agus menegaskan kembali bahwa hewan bernama ilmiah Panthera tigris sumatrae ini merupakan salah satu jenis satwa yang dilindungi karena keberadaannya terancam punah.
Karena itu, ia berharap masyarakat tidak menangani keberadaan harimau dengan cara-cara yang bertentangan dengan aturan.