Â
Liputan6.com, Palu - Usai didapuk menjadi juara pertama inovasi Covid-19 tempat wisata klaster kabupaten tertinggal oleh Kemendagri, optimisme pariwisata Sigi
mulai mencuat. Sejumlah persiapan sedang dilakukan untuk menyambut era baru tata kelola wisata Sigi sebelum dibuka kembali.
Advertisement
Baca Juga
Kabupaten Sigi menjadi pemenang berkat pemaparan video inovasi pengelolaan tempat wisata di masa normal baru, seperti penggunaan APD petugas, pemeriksaan kesehatan dan pembatasan pengunjung, hingga penerapan teknologi untuk pembayaran tiket masuk destinasi wisata. Tak hanya itu, tiket masuk juga bisa diakses langsung melalui aplikasi di gawai, sehingga meminimalisasi kontak langsung antara pengunjung dan petugas objek wisata.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sigi, Diah Entoh mengungkapkan, penggunaan teknologi digital juga dilakukan demi transparansi dan akuntabilitas.
"Kami coba gunakan aplikasi untuk mencegah virus yang bisa terjadi jika pembayaran tunai. Ini juga untuk menyongsong era digital dan keterbukaan pengelolaan PAD retribusi sektor pariwisata," katanya, Sabtu (27/6/2020).
Setelah mendapat pengakuan atas inovasi tersebut, Pemkab Sigi tidak mau bergesa membuka kembali destinasi wisatanya sebelum fasilitas dan protokol kesehatan benar-benar siap.
"Sepanjang infrastruktur dan perlengkapan tujuan aman berwisata tersedia, mungkin tidak akan ada kendala. Kendala berarti juga ada pada tenaga kerja yang butuh terus-menerus disadarkan (soal protokol kesehatan) dan partisipasi masyarakat," katanya.
Era nomal baru di masa pandemi Covid-19 dan Kemenangan inovasi pariwisata Sigi di tingkat nasional, diakui Diah, menimbulkan optimisme bagi pengelolaan objek wisata yang lebih baik, yang selama ini jadi salah satu penopang penting bagi PAD daerah itu selain pertanian dan perkebunan.
Bahkan Diah menekankan, hadiah Rp3 miliar dari Kemendagri, akan digunakan untuk melengkapi kebutuhan pemberlakukan normal baru di berbagai destinasi wisata yang dikelola pemda.
"Dana akan masuk ke kas daerah dulu. Tapi pasti untuk membangun dan melengkapi objek wisata pemda untuk pemberlakuan normal baru," katanya.Â