Sukses

Catat, 3 Tanggal Bersejarah UFO di Dunia

Hari ini adalah Hari UFO Internasional atau dikenal dengan nama The World UFO Day yang diperingati untuk menciptakan kesadaran tentang benda terbang tak dikenal dan kemungkinan-kemungkinan adanya makhluk asing atau alien

Liputan6.com, Yogyakarta Hari ini adalah Hari UFO Internasional atau dikenal dengan nama The World UFO Day yang diperingati untuk menciptakan kesadaran tentang benda terbang tak dikenal dan kemungkinan-kemungkinan adanya makhluk asing atau alien. Pada 2001, sebuah organisasi Organisasi Hari UFO Sedunia (WUFODO) memutuskan merayakannya setiap 2 Juli karena pada saat itu semua penggemar UFO berkumpul untuk menunjukkan bukti yang mereka kumpulkan untuk mendukung teori keberadaan makhluk-makhluk luar angkasa.

Penggiat sains antariksa sekaligus pendiri Indonesia UFO Network (IUN) Venzha Christ, menuturkan

Organisasi Hari UFO Sedunia (WUFODO) merayakan hari ini dengan mendorong orang untuk berpikir bahwa manusia bukan satu-satunya makhluk di semesta. 

“Hari UFO Sedunia dirayakan oleh beberapa orang pada 24 Juni dan oleh yang lain pada 2 Juli,” ujar Venzha Christ di Yogyakarta, Kamis (2/7/2020).

Lantas, apa itu UFO? Menurut situs resmi hari UFO Dunia, UFO umumnya diklasifikasikan sebagai anomali yang benar-benar tidak dikenal dan dapat diidentifikasi.

Definisi paling umum dari UFO adalah sesuatu yang tampak jelas di langit yang tidak dapat diidentifikasi sebagai objek atau fenomena alam yang diketahui. Biasanya bukti-bukti tentang UFO ini tampak sekilas dan tidak jelas benar-benar seperti sebuah rekaman yang disengaja.

Mengapa tanggal 24 Juni juga muncul? Pada 24 Juni, dilaporkan bahwa seorang pilot Amerika yang bernama Kenneth Arnold telah melihat UFO di Langit Amerika. Arnold menggambarkan UFO sebagai objek mirip piring atau desain cakram datar besar. Desain inilah yang telah digunakan untuk UFO selama beberapa dekade sampai sekarang. Makna piring yang melayang inilah yang kemudian popular di masyarakat luas.

Sementara, ide untuk merayakan Hari UFO Internasional setiap 2 Juli bermula pada peristiwa yang terjadi pada 2 Juli 1947. Ketika itu, sebuah wahana UFO diduga jatuh di Roswell, New Mexico, Negara bagian Amerika.

Insiden yang dilaporkan pada saat itu, ada kecelakaan di gurun dekat Roswell, New Mexico ketika Angkatan Udara Angkatan Darat AS melakukan proyek rahasia. Banyak rumor dan berbagai sudut pemberitaan dari peristiwa ini. Salah satunya adalah pesawat UFO dan alien tersebut dibawa dan diselidiki di pusat Angkatan Udara yang bernama Area 51 di Nevada.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 3 halaman

UFO yang Menarik Perhatian Banyak Orang

Menurut Venzha Christ, alien, UFO, maupun benda luar angkasa selalu menarik perhatian astronot dan juga masyarakat secara luas. Pada beberapa kesempatan, berbagai kisah penampakan UFO telah ramai di media sosial yang meluas pada ide-ide konspirasi, cerita-cerita fiksi ilmiah, dan bahkan beberapa peneliti yang berada pada ranah sains pun tergerak untuk melakukan observasi. 

Hari UFO Dunia pertama dirayakan pada tahun 2001 oleh peneliti UFO Haktan Akdogan. Pada tahun ini Hari UFO Sedunia dirayakan secara online dan melalui portal-portal media maya karena pandemi Corona Covid-19.

Venzha Christ mengungkapkan, pada kenyataannya sekarang ini teknologi manusia bisa mencapai atau membuat wahana seperti UFO masih sangat jauh. Seperti halnya alien dalam sebuah film dan karya sastra sering kali ditampilkan sebagai sosok yang besar, jahat, dan jauh lebih maju secara teknologi daripada manusia. 

“Hal ini yang kemudian menjadikan kita peradaban manusia sekarang sering kali menganggap bahwa UFO itu adalah sesuatu yang berteknologi sangat maju,” tuturnya.

Mendiang Stephen Hawking yang juga tertarik dengan isu ini diketahui membuat pernyataan tentang alien semacam ini, mengingatkan pada beberapa kesempatan tentang bahaya bertemu dengan pelancong kosmik semacam itu. Dia bahkan membandingkan pertemuan antara manusia dan alien dengan pertemuan penduduk asli Amerika dan Christopher Columbus, yang dalam kata-katanya "tidak berjalan dengan baik".

“Dari kacamata sains kita mengetahui bahwa tidak semuanya akan baik-baik saja kan,” ucapnya.

 

3 dari 3 halaman

Bagaimana dengan Hari UFO di Indonesia?

Ada sebuah platform terbuka yang berbentuk jejaring antar lembaga, komunitas, dan institusi yang bekerja serta bergerak di bidang astronomi, space science, UFO, ET, ETI, SETI, sejarah peradaban, dan bahkan Space Art, bernama Indonesia UFO Network (IUN).

Pada tahun lalu, tepatnya 21 Juli 2019, IUN mengadakan gathering nasional, yang dihadiri oleh 28 komunitas, Institusi, serta pusat riset, diabadikan sebagai Hari UFO Indonesia. Pendiri IUN, Venzha Christ dan Ipank, mengatakan bahwa Hari UFO Indonesia menjadi salah satu upaya untuk membuat simpul bagi para penggemar fenomena UFO baik amatir maupun profesional, seperti masyarakat sains perbintangan, periset bidang antariksa, serta yang berkaitan dengan sains antariksa. Setahun sekali mereka berkumpul berbagi pandangan dan perkembangan di setiap bidang yang digelutinya.

Venzha menilai, IUN bukan tempat untuk mencari UFO atau tempat untuk mencari sebuah kebenaran, dan keliru jika mengasumsikan bahwa IUN ajang untuk pencarian keberadaan UFO.

"IUN adalah berkumpulnya berbagai komunitas dan Institusi lintas disiplin, selain komunitas tentang UFO, juga penggiat atau periset di ranah astronomi, ET, SETI, sejarah peradaban, maupun space science, jadi sangat beragam dari banyak area keilmuan," tuturnya.

Bertempat di Lembaga Indonesia Perancis -LIP di Jalan Sagan Yogya pada Minggu (21/7), deklarasi juga dihadiri perwakilan dari LAPAN, Gunawan Admiranto, Ilham Habibie (The Habibie Center), Premadi W Premana (ITB dan Observatorium BOSSCHA), Yusuke Murakami (MARS Society), dan pakar astrofisika dari LAM (Laboratoire d’Astrophysique de Marseille), Frederic Zamkotsian.

Pada bulan ini, peringatan Hari UFO Indonesia, beberapa institusi dan komunitas yang tergabung dalam IUN akan memperingatinya dengan mengadakan kunjungan dan riset ke Lembaga Sains dan Antariksa. Belum bisa dikabarkan dan diberitakan mengenai hal ini karena masih dalam kondisi pandemi dan harus melakukan protokol normal baru yang disarankan oleh pemerintah.