Sukses

Cerita Warga Kampung Kawe Papua Tukar Mi Instan dengan Emas

Warga penambang emas di Kampung Kawe, Distrik Kawinggon, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, barter atau menukar barang dengan emas.

Liputan6.com, Boven Digoel - Warga penambang emas di Kampung Kawe, Distrik Kawinggon, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, barter atau menukar barang dengan emas. Uang nyaris tidak berlaku di wilayah penambangan tersebut.

Kepala Bidang Produksi Koperasi Kawe Senggaup Mining, Hengki Yaluwo di Boven Digoel, Kamis (2/7/2020), mengatakan, menyangkut harga barter di wilayah penambangan emas, contoh rokok Surya besar satu bungkus ditukar dengan emas dua kaca. Susu satu kaleng juga ditukar dengan emas dua kaca.

Kemudian, lanjut dia, untuk mi instan satu karton di tukar dengan emas empat gram empat kaca. Lima bungkus mi instan ditukar dengan emas dua kaca.

Seperti diberitakan Antara, ikan kalengan yang kecil ditukar dengan emas dua kaca, garam satu bungkus ditukar dengan emas satu kaca. Gula setengah kilogram ditukar dengan emas satu kaca, gula satu kilogram ditukar dengan emas dua kaca, kopi juga ditukar dengan emas dua kaca.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Ponsel Ditukar 15 Gram Emas

Rokok satu bungkus juga ditukar dengan emas dua kaca. Satu slop rokok ditukar dengan emas satu gram. Itu yang sementara berlangsung di lokasi penambang emas Korowai.

"Itu barang yang paling murah. Barang yang paling mahal itu di handphone merk Samsung dan Oppo ditukar dengan emas 15 gram," katanya, dikutip Antara.

Selanjutnya, kata dia, minyak bensin 35 liter rata-rata ditukar dengan emas delapan gram sampai 10 gram. Kemudian, beras satu karung 25 kilogram itu ditukar dengan emas 27 gram.

Sedangkan, beras 10 kilogram itu ditukar dengan emas empat gram. Nilai uang di lokasi penambangan hampir tidak berlaku karena semua barter dilakukan dengan emas.

"Ini yang berlaku di wilayah penambangan rakyat di Kawe, di setiap mining yang ada di sana," dia menandaskan.