Sukses

Terungkapnya Penyebab Kebakaran Tanker di Belawan Akibat Kelalaian Pekerja

Polda Sumut telah melakukan penyelidikan terkait terbakarnya Kapal Tanker MT Jag Leela di galangan kapal milik PT Waruna Nusa Sentana Shipyard, Pelabuhan Belawan, Medan Belawan, Kota Medan.

Liputan6.com, Medan - Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) telah melakukan penyelidikan untuk mencari tahu penyebab terbakarnya kapal tanker MT Jag Leela saat sedang bersandar di galangan kapal milik PT Waruna Nusa Sentana Shipyard, Pelabuhan Belawan, Medan Belawan, Kota Medan.

Terkait penyelidikan terbakarnya kapal pengangkut minyak terbakar pada Senin, 11 Mei 2020, lalu itu, Polda Sumut telah menetapkan satu orang tersangka, dan tersangka merupakan korban yang tewas dalam peristiwa tersebut, yaitu atas nama Sandi Nova (27) warga Dusun Krajan Baru, Sronok, Banyuwangi, Jawa Timur.

"Hasil penyidikan menetapkan Sandi Nova sebagai tersangka, dan meninggal dunia di TKP pada saat kejadian," kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja, Rabu (8/7/2020).

Hasil penyelidikan polisi menyebutkan, kebakaran kapal tanker diakibatkan kesalahan atau kelalaian, sehingga menyebabkan kebakaran dan mengakibatkan korban jiwa meninggal dunia dan luka, sebagaimana diatur dalam pasal 188 Kuhp dan atau pasal 359 KUHP.

Kejadian berawal saat karyawan sedang bekerja di dek kapal tanker Jag Leela yang sedang bersandar di galangan kapal Waruna Shipyard Indonesia, di Jalan Deli Lama Belawan, Kecamatan Medan Belawan.

Kemudian, terjadi kebakaran dan ledakan pada tangki slop yang mengakibat 7 orang pekerja meninggal dunia, 7 orang luka berat, serta 13 orang luka ringan. Kerugian materil sebesar Rp 300 miliar.

"Hasil cek TKP, ditemukan kabel las dan jepitan kabel las serta cutting las di atas tangki slop dekat tangki COT 6. Kemudian dilakukan pemeriksaan terhadap 27 orang saksi," ucapnya.

Saksikan juga video pilihan berikut:

2 dari 5 halaman

Penyidikan Dihentikan

Diterangkan Tatan, yang mengerucut pada keterangan salah seorang kru kapal tanker bernama Sandi Nova melakukan kegiatan pembersihan di atas tangki slop menggunakan alat las, yang diduga menjadi penyebab ledakan dan terbakar pada bagian tangki slok dan tangki COT 6.

"Keputusan penyidikan perkara dihentikan demi hukum, karena tersangka meninggal dunia (pasal 77 KUHP gugur hak menuntut). Pihak pemilik kapal dengan keluarga korban meninggal dunia maupun yang luka-luka sudah berdamai," terangnya.

Terkait kebakaran tersebut, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut mengonfirmasikan, kebakaran terjadi di galangan kapal milik PT. Waruna Nusa Sentana Shipyard Belawan, Medan, Sumut.

"Benar telah terjadi kebakaran kapal MT Jag Leela yang sedang melakukan perawatan atau docking di galangan kapal milik PT. Waruna Nusa Sentana Shipyard Belawan, Medan, yang berlokasi dan berjarak kurang lebih 1-2 kilometer dari kantor Distrik Navigasi Kelas I Belawan," jelas Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP), Ahmad, di hari kapal terbakar, 11Mei 2020.

Proses pemadaman api dilakukan oleh unsur-unsur maritim seperti Otoritas Pelabuhan Utama Belawan, Syahbandar Utama Belawan, PT. Pelindo I Belawan, Dinas Pemadam Kebakaran Belawan yang mengerahkan 6 unit mobil pemadam, dan Polairud Belawan.

3 dari 5 halaman

Cerita Saksi Mata

Si Jago Merah menghanguskan kapal tanker di Pelabuhan Belawan, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut). Kapal yang terbakar MT Jag Leela berlokasi di galangan kapal milik PT Waruna Nusa Sentana Shipyard Belawan.

Seorang saksi mata bernama Khaidir mengatakan, kebakaran diketahuinya setelah bunyi suara ledakan keras dari dalam kapal. Selanjutnya muncul kepulan asap tebal sekitar pukul 08.45 WIB. Khaidir mengetahui hal itu saat baru selesai Salat Dhuha.

"Saya terkejut. Kapal kami juga sedang bongkar muat, dan saya lari. Belum sempat selamatkan barang-barang," kata Khaidir, saat itu.

Karena merasa panik, Khaidir berlari menjauh dari lokasi yang jaraknya lebih kurang 200 meter dari kapal untuk menyelamatkan diri. Saat sedang berlari, pria 27 tahun ini juga mengaku kembali mendengar suara ledakan dari dalam kapal.

"Saat asap menjalar dari depan ke belakang, kelihatan ABK (Anak Buah Kapal). Di belakang itu kelihatan sekitar 20 orang. Mereka menyelamatkan diri semua," ujar Khaidir yang bekerja di PT Hamda.

Kapal yang terbakar tersebut telah bersandar lebih kurang tiga minggu di Pelabuhan Belawan karena ada pengerjaan. Diungkapkan Khaidir, saat api melambung tinggi ke udara, dirinya sempat melihat ada beberapa pekerja yang menyelamatkan diri dengan cara melompat ke laut dari kapal tanker.

"Ada empat atau lima sudut terbakar. Rata-rata ABK dari kapal lain juga lompat ke laut dengan cara melompat," ungkapnya.

4 dari 5 halaman

Jenazah Teridentifikasi

Identifikasi jenazah korban meninggal dunia akibat terbakarnya kapal tanker MT Jag Leela di Pelabuhan Belawan telah selesai dilakukan. Identifikasi dilakukan Tim Disaster Victim Identification (DVI) Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut).

Jenazah yang sudah teridentifikasi langsung diserahkan oleh Kapolda Sumut, Irjen Pol Martuani Sormin, kepada pihak keluarga.

"Polda Sumut untuk sementara menetapkan ini adalah kecelakaan kerja. Asal usul api, tim Labfor yang akan membuktikan," kata Sormin di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumut, Jalan KH Wahid Hasyim, Kota Medan, Selasa, 12 Mei 2020.

Ditegaskan Martuani, proses identifikasi jenazah korban dilakukan secara profesional. Pihaknya sangat menghindari kemungkinan terjadi kesalahan saat menyerahkan jenazah kepada pihak keluarga.

"Puslabfor yang akan membuktikan, dari mana asal api dan soal keselamatan kerja. Sampai sekarang seluruh ABK (Anak Buah Kapal) dan yang bekerja di-docking lengkap. Akan dipastikan lagi," terangnya.

5 dari 5 halaman

Nama-nama Korban Meninggal Dunia

Berikut 7 jenazah korban meninggal dunia dalam peristiwa terbakarnya kapal tanker MT Jag Leela di Pelabuhan Belawan, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan, Sumut:

1. M. Nur Kasim Siregar (Laki-laki) usia 37 tahun, alamat Kota Rantang Hamparan Perak, Deli Serdang.

2. Bahtiar Asmawi Siregar (Laki-laki) usia 28 tahun, alamat Kota Rantang Hamparan Perak Deli Serdang.

3. Imam Maulana (Laki-laki) usia 23 tahun, alamat Jalan S. Parman Medan.

4. Buchari (Laki-laki) usia 34 tahun, alamat Jalan Yoong Labuhan Deli Medan Marelan.

5. Iwan Setiawan Hasibuan (Laki-laki) usia 32 tahun, alamat Kampung Kolam Lingkungan IX Belawan Bahagia.

6. Sandi Nova (Laki-laki) usia 24 tahun, alamat Lingkungan 16 Rengas Pulau Medan Marelan.

7. Iswondo (Laki-laki) usia 46 tahun, alamat Jalan Prihatin Lingkungan 6 Medan.