Liputan6.com, Yogyakarta - Gagang pintu yang dibuka menggunakan telapak tangan berpotensi menjadi media penularan Corona Covid-19. Hal ini yang akhirnya membuat Centre for Innovation of Medical Equipments and Devices (CIMEDs) Fakultas Teknik UGM berinovasi.
Tim peneliti dari UGM itu mengembangkan alat tambahan pada gagang pintu yang menjadikan gagang pintu bisa dibuka dan ditutup dengan lengan, siku lengan, dan telapak kaki.
"Kelebihan dari alat ini adalah bisa dipasang pada pintu dengan berbagai macam gagang pintu tanpa memodifikasi pintu dan gagang pintu," ujar Suyitno, Ketua Tim Peneliti CIMEDs Fakultas Teknik UGM, Rabu (8/7/2020).
Advertisement
Baca Juga
Ada empat varian dari alat ini, yakni pendorong dan penarik pintu dengan lengan dan siku lengan, pendorong dan penarik pintu dengan telapak kaki, pemutar gagang pintu dengan lengan dan siku lengan, serta pemutar gagang pintu dengan telapak kaki.
Dua dari empat jenis alat itu telah didaftarkan untuk mendapatkan hak paten, yaitu pemutar gagang pintu dengan lengan dan siku lengan dan pemutar gagang pintu dengan telapak kaki.
Alat yang saat ini sudah diproduksi dengan bahan paduan aluminium itu bermanfaat untuk pintu-pintu fasilitas umum yang kemungkinan dibuka dan ditutup oleh banyak orang, seperti pintu kantor, pintu restoran, pintu terminal, pintu stasiun, pintu ATM, dan pintu toilet umum.
Tim peneliti CIMEDs Fakultas Teknik UGM sengaja memilih paduan aluminium karena waktu hidup Covid-19 lebih pendek pada permukaan aluminium ketimbang material lainnya. Fakta ini juga diungkap melalui kajian yang dilakukan oleh Kampf dan kawan-kawan pada 2020 dan dipublikasikan dalam Journal of Hospital Infection, yang diterbitkan oleh Elsevier.