Liputan6.com, Palu - Memasuki tahun ajaran baru 2020/2021, aktivitas penjualan seragam sekolah di Kota Palu lesu. Tak seperti tahun-tahun sebelumnya, pandemi Covid-19 membuat omzet penjual seragam sekolah anjlok hingga 70 persen. Hal itu dirasakan para penjual seragam sekolah di Pasar Bambaru, Kota Palu.
Baca Juga
Advertisement
Covid-19 yang masih pandemi membuat para penjual seragam sekolah dibayangi kerugian. Betapa tidak, sebelum virus itu mewabah, stok dalam jumlah besar telah lebih dulu didatangkan para penjual, dengan harapan bisa meraup keuntungan jelang tahun ajaran baru ini.
Pada kenyataannya mimpi manis itu bakalan buyar. Ketidakpastian soal tahun ajaran baru dimulai di sekolah atau masih di rumah menjadi penyebabnya.
Kondisi itu membuat sentra penjualan seragam sekolah di Pasar Bambaru, Palu Barat, yang biasa selalu ramai jelang tahun ajaran baru, hingga Kamis (9/7/2020), terpantai masih tampak sepi.
Hasnaeni salah satu penjual seragam di pasar itu mengungkapkan, penurunan pembeli saat ini mencapai 70 persen dari biasanya.
"Tahun-tahun sebelumnya hasil penjualan bisa sampai di atas Rp5 juta perhari. Sekarang jauh di bawah itu," kata Hasnaeni, Kamis (9/7/2020).
Para penjual seragam di pasar tersebut berharap pandemi Covid-19 segera berakhir dan aktivitas sekolah kembali berlangsung normal agar perekonomian juga kembali menggeliat.
Sementara itu hingga awal Juli ini aktivitas belajar mengajar di Kota Palu masih dilakukan jarak jauh. Pihak Dinas Pendidikan Kota Palu masih menunggu perkembangan pendemi Covid-19, yang hingga 8 Juli telah menginfeksi 88 orang.