Sukses

Banjir di RSUD Torabelo Sigi, Bagaimana Ruang Isolasi PDP Covid-19?

Pihak RSUD Torabelo Sigi, menyatakan akibat banjir yang melanda rumah sakit itu pada Kamis petang (9/7/2020) belasan pasien terpaksa dipulangkan. Sementara itu dua bangunan di rumah sakit tersebut terdampak parah serta tembok pembatas rumah sakit ambruk.

Liputan6.com, Sigi - Pihak RSUD Torabelo Sigi, menyatakan akibat banjir yang melanda rumah sakit itu pada Kamis petang (9/7/2020) belasan pasien terpaksa dipulangkan. Sementara itu dua bangunan di rumah sakit tersebut terdampak parah serta tembok pembatas rumah sakit ambruk.

Banjir yang melanda RSUD Torabelo Sigi sejak Kamis petang (9/7/2020), hingga pukul 21.30 Wita mulai surut. Direktur RSUD Torabelo, dr Graf R Beba, MPH yang dihubungi Liputan6.com menjelaskan petugas RS kini sedang melakukan pembersihan sejumlah ruangan yang dimasuki air dan lumpur.

Saat banjir menerjang sekitar pukul 18.00 Wita, sebanyak 13 pasien terpaksa dipulangkan. Graf mengatakan permintaan pasien untuk pulang itu dikabulkan selain situasi panik juga setelah melihat kondisi pasien yang tidak dalam keadaan gawat. Beberapa pasien yang masih harus menjalani perawatan dipindahkan sementara ke ruangan yang aman.

“13 pasien sempat dievakuasi ke ruangan lain, namun karena kondisi mereka minta pulang. Pasien lain kami pindahkan ke ruangan yang aman, terutama yang penyakit dalam,” kata dia melalui sambungan telepon, Kamis (9/7/2020).

Graf juga menyatakan untuk sementara dua bangunan di RSUD tersebut tidak bisa digunakan akibat terjangan lumpur, sementara tembok pembatas RS ambruk. Dia memastikan fasilitas dan peralatan rumah sakit masih dalam keadaan baik. Ruang isolasi Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di RS tersebut sendiri disebut Graf tidak terdampak.

"Kami memang ada pasien PDP di ruang isolasi dengan hasi swab sementara negatif. Ruangan itu tidak terdampak banjir," dia mengungkapkan.

Banjir yang melanda RSUD yang terletak di desa Sidera, Kecamatan Sigi Biromaru terjadi pukul 18.00 Wita. Selain imbas dari hujan deras, luapan air, disebut Graf, juga berasal dari kanal di belakang RS yang tidak mampu menampung debit air.

Hingga Kamis malam petugas dari BPBD Sigi, Basarnas Palu, TNI dan Polisi masih berada di lokasi membantu evakuasi pasien dan penanganan dampak banjir tersebut.

Saksikan video pilihan berikut ini: