Liputan6.com, Palembang - Baru saja warga Sumatera Selatan (Sumsel) digegerkan akan pembunuhan sadis yang dialami VA (17) dan JUN (66). Kini warga Sumsel terutama di Kabupaten Banyuasin, kembali dihebohkan dengan penemuan mayat perempuan paruh baya di dalam ember plastik.
Korban pembunuhan tersebut yaitu EY (50), yang tercatat sebagai guru Sekolah Dasar (SD) di Banyuasin. Tepatnya di Jalur 5 Desa Marga Rahayu Kecamatan Muara Telang Kabupaten Banyuasin Sumsel.
Ada banyak fakta-fakta mengejutkan saat ditemukannya mayat guru SD yang meringkuk di dalam ember plastik di Kabupaten Banyuasin.
Advertisement
Baca Juga
Jasad wanita paruh baya korban pembunuhan ini pertama kali ditemukan oleh Solehah, yang merupakan rekan kerjanya di SD Negeri (SDN) 11 Muara Telang Kabupaten Banyuasin.
Awalnya dia bingung, kenapa korban sudah dua hari tidak masuk dan mengajar di sekolah. Saat Solehah menghubungi korban melalui telepon seluler, EY juga tidak meresponnya. MG yang merupakan saudara laki-laki korban pun tidak mengetahui keberadaan EY ketika ditanyai Solehah.
"Akhirnya saya dan suami (Jamaluddin) berinisiatif datang ke rumah korban pada Kamis pagi pada pukul 08.00 WIB, namun rumah EY terkunci," ucapnya, Jumat (10/7/2020).
Mereka lalu mengetuk pintu rumah EY beberapa kali namun tidak ada respon. Tak lama kemudian, Solehah menemukan kunci rumah, di bawah meja di teras rumah korban.
Pasangan suami istri (pasutri) ini lalu masuk ke rumah korban, namun tidak ada siapa pun di daam rumah EY. Solehah terus mencari keberadaan korban hingga ke bagian belakang rumah, karena merasakan ada yang tidak beres.
Namun ketika Solehah masuk ke dalam kamar mandi korban, dia sangat terkejut melihat tubuh korban di dalam ember besar dalam keadaan tanpa busana.
"Saya langsung teriak memanggil suami saya. Kami sama-sama kaget melihat jasad korban dalam keadaan seperti itu," ungkapnya.
Selain dalam keadaan telanjang, ada jeratan tali leher dan kedua tangan korban. Bahkan di mulut korban juga, disumpal ikat pinggang. Posisi tubuh korban saat pertama kali ditemukan yaitu, kaki di bagian atas dan kepala korban di bagian dasar ember.
Pasutri ini langsung melaporkan penemuan jasad korban pembunuhan tersebut ke perangkat desa dan pihak kepolisian. Solehah juga memberitahu adik kandung korban MG, tentang kondisi EY yang sudah meninggal dunia.
Di mata Solehah, EY merupakan guru senior di sekolahan, karena sudah 20 tahun lalu menjadi tenaga pendidik di SDN 11 Muara Telang Banyuasin Sumsel.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Jadi Korban KDRT
Namun, sejak tujuh tahun lalu korban sudah berpisah dengan suaminya karena mengalami Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Korban juga tinggal sendirian, karena tidak memiliki keturunan, saat membangun bahtera rumah tangga.
"Korban itu orangnya baik, totalitas jika membantu terutama saat ada hajatan. Di sekolah juga, dia sangat bertanggungjawab dengan pekerjannya di sekolah," katanya.
Adik korban MG juga masih tampak syok dengan nasib kakak perempuannya. Namun dia berusaha tegar, saat menyaksikan jasad korban dibawa masuk ke dalam ruang Instalasi Forensik RS Bhayangkara Palembang, pada Kamis malam.
Dia juga berharap, pihak kepolisian segera mengungkap misteri kematian kakak perempuannya. Serta menangkap pelaku pembunuhan korban.
"Kalau memang benar kakak saya dibunuh, nyawa harus dibayar nyawa. Itu baru setimpal. Saya menyerahkan sepenuhnya ke pihak berwajib. Kami akan memakamkan jenasah EY di TPU Kandang Kawat Palembang," ujarnya.
Advertisement